
Modernisasi Armada Langkah Tepat Atasi Pencurian Ikan dan Masalah di Laut
Pengamat Maritim Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC), Dr. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai modernisasi armada laut langkah strategis menghadapi masalah di laut termasuk pencurian ikan
Foto: istimewaJAKARTA-Armada modern dan terawat dengan baik akan meningkatkan kemampuan kapal kapal RI dalam mengatasi masalah pencurian ikan di laut RI, penyelundupan dan masalah lainnya di laut RI.
Demikian ditegaskan Pengamat Maritim Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC), Dr. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pemutakhiran aset, KRI Bung Tomo dan KRI Kerapu.
"Armada modern dan terawat dengan baik akan meningkatkan kesiapan operasional dan membantu mengatasi berbagai ancaman seperti pencurian ikan, penyelundupan, terorisme maritim, serta ancaman militer dari negara asing,"ucap Dr. Capt Marcellus, Sabtu (15/3).
Pria asal Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menjelaskan, selama ini TNI AL acap kali menghadapi pendudukan wilayah yang dilakukan oleh kapal-kapal penangkap ikan asing, khususnya dari Tiongkok, ke dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia. Pembajakan di jalur perairan utama seperti Selat Malaka juga patut dikhawatirkan, sementara itu perselisihan regional atas perairan teritorial menimbulkan tantangan keamanan.
Mempertahankan armada modern sangat penting bagi strategi Indo-Pasifik Indonesia, yang menekankan kerja sama regional, demikian ungkap Marcellus. “Negara ini berpartisipasi secara aktif dalam latihan dan patroli maritim gabungan dengan berbagai mitra seperti Australia, Jepang, dan Amerika Serikat, serta memperkuat interoperabilitas dan diplomasi pertahanan,”ujarnya
Diketahui, pada Februari 2025, kapal KRI Bung Tomo TNI AL baru saja diremajakan meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Belawan untuk mengikuti latihan multilateral Aman di Laut Arab. Kapal fregat sepanjang 90 meter ini merupakan salah satu dari 41 kapal yang mendapatkan manfaat dari program R41 Jakarta untuk memperpanjang masa pakai armada dan meningkatkan kemampuan tempurnya.
Program ini, yang merupakan kemitraan di antara Kementerian Pertahanan dan perusahaan galangan kapal Indonesia PT PAL, mencakup peremajaan kapal serta penambahan teknologi dan persenjataan canggih.
Pemutakhiran aset seperti KRI Bung Tomo dan KRI Kerapu, kapal patroli cepat sepanjang 58 meter, menunjukkan komitmen Indonesia untuk memelihara armada yang memiliki kapabilitas teknologi dan siap menjalankan misi seperti yang dilaporkan Kompas Indonesia.
Kapal korvet, fregat, patroli lepas pantai, dan perahu rudal cepat termasuk di antara kapal-kapal yang dimodernisasi. Mesin, lambung, baling-baling, radar, peralatan komunikasi, persenjataan, dan komponen penting lainnya tengah ditingkatkan untuk memastikan armada itu memenuhi persyaratan kekuatan yang diperlukan guna memastikan keamanan dan kedaulatan negara untuk operasi tempur dan nontempur.
Direktur Produksi PT PAL Diana Rosa mengatakan, dengan melakukan perawatan rutin dan peningkatan kemampuan teknologi, kapal perang Indonesia dapat terus beroperasi secara optimal dalam berbagai misi nasional dan internasional,” ungkapnya. Selain pemutakhiran teknologi, lambung KRI Bung Tomo juga menjalani perbaikan di bawah garis air, serta pemeliharaan pada katup, stabilisator sirip, dan sistem propulsinya.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cuan Ekonomi Digital Besar, Setoran Pajak Tembus Rp1,22 Triliun per Februari
- 2 Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas bisa Diakses Semua Warga
- 3 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 4 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 5 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
Berita Terkini
-
Waspadai Taktik Pecah Belah Bangsa
-
Ternyata Sebanyak ini Garam yang Disemai untuk Modifikasi Cuaca di Jakarta
-
Ini yang Tidak Disarankan Pakar Gizi untuk Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa
-
Merawat Tradisi "Blangikhan" Upaya Menyucikan Diri Jelang Ramadan
-
Mulai Tanggal Ini Lonjakan Penumpang di Stasiun Pasar Senen Dipekirakan Terjadi