Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mnuchin: TikTok Harus Dijual atau Diblokir di AS

Foto : AFP/Saul Loeb

Steven Mnuchin

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Steven Mnuchin, pada Minggu (2/8) mengatakan bahwa aplikasi media sosial asal Tiongkok yang populer, TikTok, harus dijual atau diblokir di AS.

"TikTok, harus dijual atau diblokir di AS karena alasan masalah keamanan nasional," kata Menkeu Mnuchin. "TikTok tidak bisa eksis sebagaimana adanya," imbuh dia.

Dalam pernyataannya, Mnuchin sama sekali tak mengomentari secara langsung ancaman Presiden Donald Trump pada Jumat (31/7) pekan lalu yang melarang aplikasi berbagi video yang sangat populer itu.

Mnuchin hanya menerangkan bahwa Komite Investasi Asing AS yang ia pimpin, saat ini sedang meninjau TikTok, yang sangat populer di kalangan audiens muda yang membuat dan menonton video pendeknya dan diperkirakan memiliki satu miliar pengguna di seluruh dunia.

Hubungan AS-Tiongkok akhir-akhir ini kian memburuk apalagi setelah para pejabat AS mengatakan bahwa aplikasi bisa dijadikan alat untuk intelijen Tiongkok. TikTok menyangkal adanya sangkaan semacam itu.

"Saya akan mengatakan di depan umum bahwa seluruh komite setuju bahwa TikTok tidak dapat eksis dalam format saat ini karena berisiko mengirimkan informasi terkait 100 juta orang Amerika," kata Mnuchin dalam sesi wawancara di jaringan ABC, Minggu.

Dalam keterangannya, Mnuchin juga mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan para pemimpin Kongres termasuk Ketua DPR, Nancy Pelosi, dan pemimpin Demokrat di Senat, Chuck Schumer, tentang apa yang harus dilakukan dengan operasional TikTok di AS.

"Kami setuju perlu ada perubahan. Memaksa penjualan atau memblokir aplikasi. Semua orang setuju agar eksistensi TikTok ditiadakan," kata Mnuchin.

Negosiasi Terhenti

Sementara itu Wall Street Journal melaporkan pada Sabtu (1/8) bahwa negosiasi Microsoft untuk membeli operasional TikTok di AS, terhenti setelah Trump mengancam akan melarang aplikasi tersebut.

TikTok saat ini masih merupakan milik raksasa internet Tiongkok, ByteDance. TikTok, melalui manajer umum untuk wilayah AS, Vanessa Pappas, pada Sabtu membela diri dengan mengatakan kepada pengguna bahwa perusahaan itu beroperasi dengan memberi mereka layanan aplikasi paling aman di tengah kekhawatiran AS atas keamanan data. "Kami tidak berencana hengkang ke mana pun," kata Pappas.

Sebelum negosiasi dihentikan, pihak TikTok telah menawarkan konsesi bahwa mereka berjanji akan menyerap 10 ribu lapangan pekerjaan di AS dalam 3 tahun mendatang. Saat ini TikTok telah mempekerjakan 1.500 pekerja asal AS. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top