Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Utang

MNC Kapital Terbitkan Obligasi Rp300 Miliar

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BHIT) menerbitkan surat utang melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2018 senilai 300 miliar rupiah. Obligasi Perseroan menawarkan kupon 12-12,5 persen bertenor lima tahun. Nilai tersebut merupakan bagian dari skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai 500 miliar rupiah.

Direktur MNC Kapital Indonesia, Wito Mailoa, mengatakan dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi utang obligasi berkelanjutan I yang jatuh tempo pada 5 Juli 2018 senilai 225 miliar rupiah. Sisanya, 75 miliar rupiah akan digunakan untuk tambahan modal kerja termasuk untuk memperkuat struktur permodalan anak usaha di sektor non finansial, serta investasi jangka pendek maupun jangka panjang Perseroan.

Sebagai catatan dalam memperkuat permodalaan anak usaha Perseroan di sektor non finansial tidak boleh berasal dari utang. Untuk memperkuat permodalan anak usaha akan dilakukan tahun ini juga. "Kami berusaha membuat MNC Kapital agar grow lebih stabil supaya mendapatkan hasil yang maksimal.

Perseroan pun akan melakukan sinergi yang lebih kuat melalui tujuh lini bisnisnya," ungkap dia di Jakarta, Senin (21/5). Menurut Wito, di tengah kondisi pasar yang cenderung tertekan, penerbitan obligasi selalu ada demand. Oleh, karenanya melihat pada kisaran kupon yang diberikan yakni 12-12,5 persen dengan peringkat obligasi BBB seharusnya bisa diserap oleh pasar.

Sementara itu, Direktur MNC Kapital Indonesia, Toto Sugiharto, menjelaskan pemberian kupon 12-12,5 persen mengacu pada Surat Utang Negara (SUN) dan spread. Selain itu, merujuk 5 tahun lalu ketika Perseroan menerbitkan obligasi, yield SUN sudah naik 0,5-1 persen dengan spread yang sama. Spread adalah premium risk sedangkan SUN itu bebas risiko.

"Asumsi kami dengan spread yang sama jadi ketemunya di kisaran 12-12,5 persen," ujar dia. Dijelasakn Wito, obligasi ini memiliki jangka waktu lima tahun sehingga walaupun saat ini rupiah tengah tertekan tetapi bisa saja tahun berikutnya rupiah menguat dan dolar AS berada di level 13.000an. "Jadi 12-12,5 persen bisa menjadi angka yang bagus untuk tenor lima tahun sehingga bisa ditahan sebagai investment return," imbuh dia.

Adapun modal yang digunakan untuk injeksi modal ke anak-anak usaha, terutama untuk injeksi ke sektor perbankan. Perseroan pun masih memiliki alokasi sumber dana lain yang bisa digunakan, yakni melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top