Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mizuiku Luncurkan Modul Panduan Konservasi Air Bersih untuk Guru

Foto : ISTIMEWA

Panduan guru

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Suntory Garuda Beverage (SGB) mengumumkan sekaligus tiga (3) program Mizuiku, terkait edukasi pelestarian air bersih dan lingkungan untuk anak-anak sekolah. Pertama peluncuran Modul Panduan Guru Mizuiku (MTG), wisuda 18.000 anak Mizuiku, 2.500 guru, dan pelatihan 1.000 guru sekolah dari seluruh Indonesia.

"Kini, hari ini, dengan bangga kami mempersembahkan Mizuiku Teachers Guide (MTG), buku panduan bagi guru tentang konservasi air bersih yang memberikan panduan praktis tentang konsep, perencanaan, media dan penilaian konservasi air," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, PT Suntory Garuda Beverage, Neeraj Kumar Goyal dia dalam konferensi pers di Jakarta pekan lalu.

Modul Panduan Guru Mizuiku (MTG), memiliki dua set modul untuk mengakomodasi masing-masing fase belajar siswa, satu set bagi guru-guru anak usia 5 sampai 8 tahun dan satu set lagi untuk guru anak usia 9 sampai 12 tahun. Setiap set berisi empat topik, yang mewakili bidang pembelajaran utama Mizuiku.

"Keempat area tersebut adalah Lindungi Daur Air, Mencegah Pencemaran Air, Menghemat Air dengan Menanam Pohon, dan yang tak kalah pentingnya, Jaga Kebersihan Air dengan Memilah dan Mengolah Sampah," imbuhnya.

General Manager Sustainability Management Division, Suntory Holding Japan, Harumichi Seta, menuturkan, bagian yang paling menantang dari pendidikan lingkungan adalah mengajarkan nilai-nilai lingkungan dengan cara yang mudah dipahami. Oleh karena itu, perhatian khusus diperlukan terhadap metodologi pengajaran untuk pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu lingkungan.

"Misalnya, pada tingkat dasar, pendekatan pembelajaran visual dan kreatif sangat efektif bagi anak-anak untuk memahami konsep dasar lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk memudahkan Bapak Ibu Guru semua menyampaikan ajaran tentang pelestarian air bersih dan lingkungan hidup kita kepada anak-anak," ucapnya.

Mizuiku Teachers Guide sendiri dirancang dengan konsep untuk mempermudah para guru tersebut, membekali mereka dengan pengetahuan dan kemampuan mengajar topik lingkungan dengan baik. Dalam pembuatan model pandua mengajar SGB bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk Sekolah Adiwiyata dan Kementerian Pendidikan dan Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Ade Palguna, mengatakan, dalam rangka mencapai tujuan untuk mengurangi efek kerusakan lingkungan, maka pengetahuan tentang bagaimana menjaga kelestarian air bersih dan lingkungan tentunya perlu diketahui oleh seluruh institusi pendidikan.

"Kami percaya, edukasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melestarikan lingkungan kita. Dengan demikian, pendidikan bagi anak-anak pastinya tidak bisa dipisahkan dari peran guru sebagai pendidik mereka," ujar dia.

Direktur Pendidikan Dasar, Kemendikbudristek, Dr. Muhammad Hasbi, S.Sos, M.Pd, mengatakan, dengan Mizuiku Teacher Guide, guru dapat mengeksplorasi berbagai cara dalam menyampaikan materi tentang pelestarian air bersih dan lingkungan kepada siswa mereka. Kami berharap para guru dapat terinspirasi, dan kemudian menginspirasi para siswa untuk lebih peduli terhadap air bersih dan lingkungan.

"Misalnya, buku tersebut akan menginspirasi para guru untuk mengenalkan konsep dan manfaat daur ulang. Para guru dapat membuat sesi diskusi atau bahkan debat di dalam kelas dengan topik isu-isu lingkungan untuk mendorong siswa berani berpendapat," katanya.

Bersamaan dengan acara peluncuran Pemandu Guru Mizuiku, Mizuiku juga mengadakan upacara kelulusan. Mereka adalah 18.000 anak Mizuiku, 2.500 guru dan 250 sekolah di seluruh nusantara, termasuk penobatan 2.400 anak Mizuiku Squad.

"Kemudian, Mizuiku juga menggelar training of trainers (ToT) bagi sedikitnya 1.000 guru sekolah di seluruh Indonesia yang sebagian besar berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Sidoarjo, Pati, Banjarbaru dan Gowa, Makassar," terang Harumichi Seta.

Ia mengungkapkan, sebagai agenda tahunan, Mizuiku telah mewisuda ribuan anak, guru dan sekolah yang telah menyelesaikan modul Mizuiku selama setahun terakhir. Termasuk menobatkan puluhan anak-anak Mizuiku Squad. Kedua, mengadakan training of the trainers (ToT) bagi paling sedikit 1000 guru-guru sekolah di seluruh Indonesia.Sekitar 200 peserta mengikuti langsung ToT di Gedung Manggala Wanabakti, sisanya secara virtual.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top