Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Mitigasi Dampak Erupsi, Badan Geologi Memodernisasi Sistem Pemantauan Gunung Api

Foto : ANTARA/Adimas Raditya

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid saat memberikan keterangan pers terkait penggunaan air tanah di Jakarta, pada Senin (13/11/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memodernisasi 160 sistem pemantauan bencana geologi gunung api sebagai upaya untuk memitigasi dampak erupsi yang dirasakan oleh masyarakat.


"Pada 2023, kami melakukan modernisasi 160 peralatan sistem pemantauan bencana geologi dan pengembangan enam pos pengamatan gunung api," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid dalam konferensi pers bertajuk "Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024" yang dipantau di Jakarta, Jumat (19/1).


Badan Geologi saat ini memiliki 74 pos pengamatan gunung api yang tersebar di seluruh Indonesia, di antaranya terletak diGunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT), Gunung Marapi di Sumatera Barat, dan Gunung Dukono di Maluku Utara.

Wafid menjelaskan modernisasi sistem pemantauan tersebut dilakukan terhadap peralatan sensor kegempaan (seismometer), sensor deformasi (GPS, tiltmeter), CCTV, IR/thermal camera, dan peralatan pendukung stasiun pemantauan.

Modernisasi bertujuan untuk menguatkan basis analisis dan interpretasi dalammembangun sistem monitoring dengan peralatan lebih baru, sistem informasi data dan analisis yang lebih cepat, hingga kemampuan respons lebih cepat dan efektif.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top