Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Teknologi Luar Angkasa

Misi Mengetahui Bulan Saturnus

Foto : afp/Handout / various sources
A   A   A   Pengaturan Font

Setelah rusaknya Ingenuity di Mars, NASA mengatakan akan kembali mendaratkan helikopter ke Mars meski waktunya belum pasti.

Setelah rusaknya Ingenuity di Mars, NASA mengatakan akan kembali mendaratkan helikopter ke Mars meski waktunya belum pasti. Sedangkan satu-satunya helikopter ke planet lain dengan jaminan peluncuran yang baru dikonfirmasi pada 16 April lalu adalah Dragonfly.

Wahana ini rencananya akan mengambil sampel dunia lebih jauh lagi dari Mars yaitu permukaan bulan Saturnus yang bernama Titan. Yang unik dan membedakan dengan misi penjelajahan di permukaan Planet Mars adalah sampel dari material dari Titan akan dianalisis di tempat, bukan dibawa ke Bumi.

Berbeda dengan Mars, Titan memiliki atmosfer yang mirip dengan sup kental 60 persen lebih padat dibandingkan atmosfer Bumi. Atmosfer padat seperti itu menguntungkan helikopter karena baling-balingnya akan mampu mendorong udara tebal untuk menghasilkan daya dorong yang sangat besar.

"Kepadatan atmosfer berarti manusia mungkin bisa terbang dengan berenang di udara Titan," kata William Warmbrodt, Kepala Aeromekanik di Pusat Penelitian Ames NASA, dikutip dariScientific American.

Lingkungan aerodinamis yang menguntungkan memungkinkan para insinyur merancang pesawat yang jauh lebih berat, yang lebih mirip sesuatu dari fiksi ilmiah. Meskipun Ingenuity dan Dragonfly berbagi desain rotor koaksial bertumpuk.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top