
Miris, Dinas Kesehatan Kapuas Kekurangan Stok Obat-obatan untuk Korban Banjir
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), dr Tonun Irawaty Panjaitan.
Foto: antara fotoKUALA KAPUAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), dr Tonun Irawaty Panjaitan mengatakan stok obat-obatan untuk membantu korban banjir di tiga kecamatan di daerah setempat, mengalami kekurangan.
“Obat-obatan untuk membantu korban banjir sudah kita suplai. Namun, obat-obatan kita ternyata banyak yang kurang, tetapi kita sudah meminta bantuan provinsi, itu pun terbatas,” kata dr Tonun Irawaty Panjaitan di Kuala Kapuas, Senin (17/3).
Hal itu disampaikan, setelah menghadiri pelepasan keberangkatan bantuan logistik bencana banjir untuk tiga kecamatan di daerah setempat, yakni Kecamatan Mandau Talawang, Pasak Talawang dan Mantangai, bertempat di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas.
Saat ini, berdasarkan laporan yang diterima pihaknya, memang belum ada penyakit secara signifikan mengalami kenaikan. Tetapi ada beberapa laporan warga hanya mengeluhkan batuk dan pilek saja, tetapi memang itu belum signifikan kenaikannya.
“Yang menjadi kekhawatiran kita kalau banjir ini tidak cepat surut tentu penyakit akan semakin banyak,” katanya.
Namun demikian, untuk mengantisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan dampak dari banjir tersebut, pihaknya akan segera mengusulkan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga atau BTT agar bisa teratasi.
“Rencana kita memang karena penganggaran dari DAK masih dalam berproses, kita mungkin akan mengusulkan melalui BTT,” kata dia.
Tonun berharap musibah bencana alam itu dapat bisa teratasi dengan segera, dan masyarakat terutama di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mandau Talawang, Pasak Talawang dan Mantangai, dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
“Mudah-mudahan masyarakat kita sehat dan tidak ada temuan penyakit signifikan dalam musibah banjir yang terjadi ini,” demikian Tonun.
Sebelumnya, banjir melanda 26 desa di tiga kecamatan setempat, yakni Kecamatan Mandau Talawang, Pasak Talawang dan Mantangai, dengan jumlah korban terdampak sebanyak 5.694 kepala keluarga (KK) dan 15.017 jiwa.
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 3 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 4 THR Untuk Ojol Harus Diapresiasi dan Diawasi
- 5 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika