Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pangan - Polresta Bogor Terima Laporan Keterbatasan Pengiriman

Minyak Goreng Langka, Masyarakat Diminta Tak Panik

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar
A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Masyarakat Kota Bogor diminta untuk tidak panik atas kelangkaan minyak goreng kemasan di pasaran sehingga membeli dalam jumlah banyak atau panic buying.

"Memang masih ada masalah pada distribusinya, tapi kita pastikan tidak ada panic buying," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Suguarto usai peninjauan harga minyak goreng di Pasar Baru Bogor, kemarin.

Bima Arya mengakui berdasarkan hasil peninjauannya di beberapa toko sembako di pasar tersebut, minyak goreng kemasan sesuai HET langka sejak awal, karena keterbatasan pengiriman stok dari distributor kepada agen hingga toko-toko.

Saat ini, minyak goreng kemasan HET sulit ditemui di para pedagang akibat ada pembatasan pembelian mulai dari jumlah yang hanya dua kardus berisi 12 kemasan ukuran 1 liter setiap pembelian yang dipadukan dengan bihun.

Meski demikian, ketersediaan minyak goreng curah masih mencukupi, walau harga beli di pedagang maupun harga jual kepada masyarakat masih di atas harga standar.

Bima juga menyampaikan Pemerintah Kota Bogor telah berkoordinasi dengan Polresta Bogor Kota untuk melakukan pengawasan distribusi minyak goreng di semua pasar yang ada di daerahnya.

Di kota hujan itu, terdapat 14 pasar tradisional yang terdiri atas Pasar Devris, Pasar Baru Bogor, Pasar Plaza Bogor, Pasar Blok A dan B Kebon Kembang Bogor (KKB), Pasar Blok F dan G KKB, Pasar Sukasari, dan Pasar Merdeka. Selanjutnya, Pasar Jambu Dua, Pasar Padasuka, Pasar Pamoyanan, Pasar Tanah Baru, Pasar Taman Kencana, Pasar Teknik Umum, dan Pasar Gunung Batu.

Tim Gabungan

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro menambahkan, pihaknya telah membentuk tim gabungan terdiri atas 200 orang petugas TNI, Polri, dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUMKMdagin) setempat."Setiap hari tim ini akan memonitor distribusi bisa sampai ke para pembeli itu sesuai dengan aturan," kata Kombes Pol. Susatyo.

Kapolresta menerima laporan dari toko grosir atau agen minyak goreng di wilayahnya terkait dengan keterbatasan pengiriman barang dari distributor. "Sidak ke agen sudah kami lakukan 3 minggu lalu bersama diskopukmgadin untuk memonitor grosir-grosir besar dan menerima pasokan itu yang memang juga terbatas hingga sekarang," katanya.

Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Baru Bogor, Wati, mengatakan minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang dibelinya pada Selasa (15/3) masih dibatasi sebanyak dua kardus per pembelian di toko besar di Pasar Baru Bogor yakni Toko 56.

Menurut dia, pembelian di agen Toko Makmur juga memberlakukan hal yang sama jika membeli langsung. Oleh karena itu, lebih baik membeli kepada toko besar di setiap pasar, sehingga pedagang tidak perlu langsung membeli ke agen.

Agen pun menyiasati agar masyarakat tidak membeli berlebihan dengan menjual minyak goreng 14.000 rupiah satu paket dengan satu kemasan bihun 6.000 rupiah. "Jadi yang mau beli minyak goreng belinya satu paket seharga 20.000 rupiah," kata Wati.

Saat ini, harga minyak goreng curah dari agen sudah mengalami kenaikan sebesar 1.500 rupiah per liter, dari harga 14.000 menjadi 15.500 rupiah, sehingga penjualannya mencapai 17.000 rupiah per liter. "Ini bonnya ada, saya jual segitu kan saya harus modal juga beli plastik, karet," ujarnya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top