Minta Dukungan Koruptor
Berbagai elemen seperti para guru besar perguruan tinggi, pegiat antikorupsi, dan lainnya bergerak cepat. Mereka menegaskan berada di belakang KPK dalam menghadapi DPR. Pansus KPK juga sekali lagi memperlihatkan betapa wakil rakyat tidak pro pemberantasan korupsi. Mereka malah mendekati para koruptor di Sukamiskin. Partai politik juga perlu dievaluasi, terutama para pendukung pemerintah. Katanya, parpol mendukung pemerintah, akan tetapi berkelompok membentuk Pansus KPK.
Langkah parpol di sini jelas membingungkan masyarakat. Pemerintah katanya mendukung KPK, tetapi parpol pendukung pemerintah dibiarkan mengusik KPK. Signal yang diberikan Wapres Jusus Kalla yang menyetujui KPK dievaluasi juga bisa membingungkan rakyat. Warga tentu bertanya, di mana posisi Wapres. Selama ini, kinerja KPK tidak ada masalah.
Rakyat masih menaruh harapan besar pada lembaga ini. Sebab institusi lain tidak berani menyentuh DPR. Oleh karena itu, kasus-kasus korupsi yang menyangkut nama-nama (besar) DPR harus segera dirampungkan. KPK perlu memprioritaskan untuk mengusut kasus-kasus korupsi yang melibatkan para legislator di Senayan.
KPK tidak boleh takut dengan jabatan dan nama besar. Kalau benar mereka tersangkut kasus korupsi sebaiknya segera diperiksa agar masyarakat lega tidak menanti-nanti rumor yang selama ini beredar. Kredibilitas KPK akan semakin tinggi andai benar-benar berani menyentuh orangorang penting di negeri ini baik di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Sejauh ini, KPK menjadi satu-satunya harapan terbesar dalam menuntaskan kasus korupsi yang sepertinya semakin menjadi budaya yang sulit diberantas. Satu ditangkap, menjalar ke mana-mana, sehingga senantiasa muncul operasi tangkap tangan.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya