Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Minggu Kelabu 25 April 2021 TNI Kehilangan 54 Prajurit Terbaiknya, Salah Satunya Jenderal Bintang Satu

Foto : Istimewa

Brigjen Putu IGP Dani Nugraha Karya dan kru KRI Nanggala 402.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Hari Minggu (25/4), benar-benar menjadi hari kelabu bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi keluarga besar TNI. Bagaimana tidak, di hari Minggu itu, kabar duka datang secara bersamaan. Di hari itu, TNI kehilangan 54 prajurit terbaiknya.

Mereka gugur saat menjalankan tugas negara. Mereka pergi, saat menunaikan tugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka, para prajurit terbaik yang dinyatakan gugur pada hari Minggu kelabu (25/4) ini terdiri dari 53 prajurit TNI AL dan satu Brigadir Jenderal TNI Angkatan Darat.

Sebanyak 53 prajurit TNI AL yang dinyatakan gugur pada hari Minggu (25/4) ini adalah personel awak KRI Nanggala 402 yang telah dinyatakan tenggelam di perairan Bali.

"Dengan kesedihan yang mendalam selaku Panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board dalam KRI Nanggala 402 telah gugur," kata Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers diBase Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (25/4).

Di hari yang sama, kabar duka datang dari tanah Papua. Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua (Kabinda Papua) Brigjen TNI Putu IGP Dani Nugraha Karya, dilaporkan gugur dalam kontak tembak antara pasukan TNI dengan kelompok separatis di dekat Desa Dambet, Distrik Beoga, Puncak, Papua.

Kabar gugurnya jenderal bintang satu TNI Angkatan Darat ini dibenarkan olehPanglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono.

"Iya betul, gugur," kata Jenderal Yogo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Senin (26/4).

Menurut jenderal bintang dua angkatan darat tersebut, penembakan terhadap Brigjen TNI Putu IGP Dani Nugraha Karya terjadi sekitar pukul 15.50 WIT. Jenderal Yogo menyebut kelompok separatis yang terlibat dalam penembakan tersebut adalah kelompok Lekagak Telengen. Hanya saja, Jenderal Yogo belum bisa merinci kejadian sebenarnya yang membuat Brigjen Putu meninggal.

"Dari laporan yang saya terima pelaku penembakan terhadap korban berasal dari kelompok Lekagak Telengen," ungkapnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top