Minat Menabung Masyarakat Bali Tinggi

Denpasar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat minat menabung masyarakat Bali cukup tinggi seiring meningkatnya dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada semester pertama tahun ini. "Kami harap ini ikut meningkatkan inklusi keuangan masyarakat," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah di Denpasar, Kamis (23/8).

OJK menyebutkan semester I-2018, DPK yang disimpan di bank mendekati 100 triliun rupiah, yakni mencapai 99,7 triliun rupiah, melonjak dibandingkan posisi Desember 2017 sebesar 96,1 triliun rupiah. Perolehan DPK itu berasal dari gabungan bank umum konvensional, bank umum syariah, dan bank perkreditan rakyat (BPR) di Bali.

Berdasarkan data OJK, DPK dalam bentuk tabungan hingga Juni 2018 mencapai 46,5 triliun rupiah atau masih mendominasi dari jenis simpanan lainnya, seperti deposito mencapai 38 triliun rupiah dan giro 15,1 triliun rupiah. Meski bunga yang diberikan dalam tabungan tidak sebesar deposito atau saham, OJK memprediksi keamanan menjadi salah satu faktor masyarakat memilih tabungan dan deposito untuk investasi.

OJK mencatat DPK terbesar berada di Kabupaten Buleleng mencapai 62,3 persen disusul Kabupaten Badung 18,21 persen dan Kota Denpasar 4,84 persen. OJK menyebutkan tingkat inklusi keuangan masyarakat di Bali berdasarkan survei terakhir tahun 2016 naik dari 71 persen pada tahun 2013 menjadi 76 persen karena gencarnya sosialisasi bersama lembaga keuangan.

Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan indeks inklusi keuangan nasional sebesar 67,8 persen. Selain tingkat inklusi atau pemanfaatan layanan jasa keuangan yang meningkat, tingkat literasi atau pemahaman masyarakat terkait dengan jasa keuangan di Bali juga meningkat dari 19,5 persen pada tahun 2013 menjadi 37,45 persen pada tahun 2016.
Halaman Selanjutnya....