Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mimpi Jadi Bintang K-pop Pikat Anak Muda Thailand

Foto : NHK

Ikuti Jejak Idola l Remaja putri asal Thailand, Panida Panyo (kanan), bertekad mengikuti jejak idola remaja senegerinya yang berkecimpung di K-pop seperti Lisa Blackpink (kiri).  

A   A   A   Pengaturan Font

Anak-anak muda di Thailand makin berusaha masuk ke K-pop menyusul kesuksesan sejumlah artis Thailand di industri tersebut. Tren ini secara aktif didorong oleh perusahaan hiburan Korea Selatan (Korsel) yang berharap menemukan bintang baru.

Demam K-pop di Thailand didorong oleh munculnya bintang seperti Lisa, anggota grup perempuan K-pop Blackpink, yang dilahirkan di Thailand. Lagu debut Lisa,Lalisa, menjadi hit di Thailand tahun lalu.

Tercatat sudah ada belasan artis dari Thailand telah mengukir nama mereka di industri hiburan K-pop. Selain Lisa Blackpink, ada juga nama Nichkhun yang bergabung denganboy group2PM, Sorn dari girl group CLC, BamBam dariboybandGot7, serta Ten dariboy groupNCT.

Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-Ocha, memuji tren ini dengan mengatakan pemerintah siap mempromosikan "kekuatan lunak" negara itu untuk meningkatkan nilai ekonomi kreatif.

Salah satu remaja putri yang bertekad mengikuti jejak idola remaja berkecimpung di K-pop adalah Panida Panyo, 14 tahun. Untuk menggapai impiannya Panida harus berlatih keras di sebuah studio di Provinsi Buriram, Thailand timur laut.

Studio itu diluncurkan bersama oleh Lisa dan pemerintah Korsel pada 2021 guna membantu anak muda setempat mempelajari tarian K-pop. Studio itu berlokasi di sebuah sekolah setempat dan yang sangat menyenangkan Panida, kelas tari telah dimasukan ke dalam kurikulum. Ia berharap satu hari nanti bisa menjadi idola seperti Lisa.

"Lisa merupakan sebuah inspirasi besar. Ia memotivasi saya untuk mempelajari tarian dan melakukannya dengan baik," ucap Panida. "Saya juga mau meningkatkan keahlian saya bernyanyi di sini," imbuh dia.

Saat Panida merasa lelah atau sedih, ia melihat koleksi foto-foto Lisa miliknya. Senyum mempesona dan kostum memukau mahabintang itu selalu memotivasinya untuk terus menari.

Tak lama setelah bergabung dengan kelas menari itu, Panida diberikan sebuah kesempatan yang diimpikan banyak anak muda Thailand. Suatu hari, saat menari di studio itu, ia menarik perhatian pejabat perusahaan hiburan Korsel. Ia mendapat tawaran untuk belajar menari secara eksklusif dengan penari profesional secara gratis.

Remaja itu mengatakan ia ingin sukses agar bisa membantu orang tuanya yang berprofesi sebagai petani. Orang tuanya optimistis akan masa depan putri mereka. "Sulit memiliki masa depan yang stabil sebagai petani. Kami telah bekerja keras selama bertahun-tahun, tetapi kami tetap memiliki masalah finansial," kata ayah Panida. "Jika ia bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dari kami, kami ingin ia menggapainya," imbuh dia.

Pusat Bakat

Sementara itu di Bangkok, grup perusahaan hiburan Korsel menggelar uji coba untuk remaja Thailand yang ingin bergabung dengan industri K-pop. Fokus utama audisi itu adalah menari dan menyanyi. Hanya beberapa orang yang cukup baik bisa memenangkan perjalanan ke Korsel dan berpotensi menjadi artis profesional.

Juri audisi bernama Lee Ju-yeong, yang bekerja untuk tim penyeleksi di perusahaan hiburan FNC, mengatakan perusahaannya memfokuskan ke Thailand yang memiliki banyak pendukung antusias untuk industri hiburan itu.

"Anak muda Thailand memiliki energi yang banyak. Saya menikmati penampilan mereka. Saya kira kami akan lebih sering datang ke Thailand," kata Lee.

Tahun ini, Universitas Silpakorn mulai menawarkan jurusan hiburan untuk menjawab meningkatnya minat terhadap kebudayaan K-pop. Kuliah itu tidak hanya mencakup menari dan menyanyi, tetapi juga manajemen rias wajah serta pakaian dan juga keahlian bisnis praktis seperti manajemen media sosial.

Tunsaporn Sakulpaet, mahasiswi tingkat pertama, mengatakan program itu akan membantunya mengembangkan keahlian yang diperlukan untuk menjadi seorang artis.

"Saya sangat senang jurusan semacam ini ditawarkan di Thailand. Saya bisa belajar keahlian di atas dan di belakang panggung. Hal itu tidak mudah ditemui di mana pun," ujar Tunsaporn.

Kim Jin-woo, kepala peneliti di perusahaan pemeringkat musik Circle Chart di Korsel, menjelaskan penyebab Thailand bisa menghasilkan banyak artis K-pop. "Negara itu menampilkan dirinya sebagai lingkungan yang terbuka dan bebas dengan lebih banyak potensi dalam pembangunan kebudayaan," kata Kim. "Orang Thailand sangat menerima kebudayaan lain dan hal ini merupakan keuntungan besar bagi industri hiburan Korsel," imbuh dia.

Kim juga mengatakan bahwa Thailand bisa menjadi pusat bagi Korsel di Asia tenggara dengan mendorong budaya K-pop di antara negara-negara lain yang generasi mudanya bermimpi menjadi bintang besar K-pop berikutnya. NHK/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top