Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Militer AS Sebut Uji Coba Rudal Korut Ancam Negara Tetangga

Foto : STR / KCNA VIA KNS / AFP

UJI COBA RUDAL JELAJAH I Gambar kombo dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara, Senin (13/9) menunjukkan uji coba rudal jelajah jarak jauh tipe baru pada 11-12 September, yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan DPRK.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Komando militer Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik (Indopacom) mengatakan uji coba rudal baru Korea Utara (Korut) akhir pekan lalu menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya. Indopacom mengetahui laporan uji coba rudal itu dan berkoordinasi dengan para sekutu dan mitranya.

"Kegiatan ini menyoroti fokus (Korut) yang terus mengembangkan program militernya dan ancaman yang ditimbulkan terhadap tetangganya dan masyarakat internasional," kata pernyataan itu.

Sebelumnya dikabarkan Korut berhasil melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh yang baru pada akhir pekan, yang dilihat para analis sebagai kemungkinan senjata dengan kemampuan nuklir pertama negara tersebut.

Rudal baru tersebut adalah "senjata strategis yang sangat penting", kata kantor berita negara KCNA, pada Senin. Rudal itu terbang 1.500 kilometer sebelum mengenai sasaran dan jatuh ke perairan teritorial Tiongkok dalam uji coba akhir pekan.

Pencegahan Efektif

KCNA melaporkan uji coba tersebut memberikan "signifikansi strategis untuk memiliki sarana pencegahan lain yang efektif untuk menjamin keamanan negara kita dan secara kuat menahan manuver militer pasukan musuh."

Tes terbaru itu menyoroti kemajuan Korut yang stabil dalam program senjata di tengah kebuntuan pembicaraan untuk mengakhiri program nuklir dan rudal balistik negara itu dengan imbalan keringanan sanksi AS. Pembicaraan itu terhenti pada 2019.

Jeffrey Lewis, seorang peneliti rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies, mengatakan rudal jelajah serangan darat jarak menengah tidak kurang ancamannya daripada rudal balistik dan menjadi kemampuan yang cukup serius bagi Korut.

"Ini adalah sistem lain yang dirancang untuk terbang di bawah radar pertahanan rudal atau di sekitarnya," kata Lewis di Twitter.

Rudal jelajah dan rudal balistik jarak pendek yang dapat dipersenjatai dengan bom konvensional atau nuklir sangat mengganggu kestabilan jika terjadi konflik karena tidak jelas jenis hulu ledak yang mereka bawa, kata para analis.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top