Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Milenial Jadi Teroris, Menteri Tjahjo Ingatkan Ancaman Radikalisme dan Terorisme

Foto : Istimewa

Menpan RB, Tjahjo Kumolo memimpin Pelantikan Jabatan Fungsional dan Pengambilan Sumpah Jabatan CPNS STAN Tahun Anggaran 2019, di Kantor Kemenpan RB, Kamis (1/4).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dalam sepekan ini, Indonesia digegerkan dengan dua aksi terorisme. Aksi pertama teror bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar. Aksi kedua, penyerangan di kompleks Mabes Polri yang dilakukan seorang wanita muda.

Yang mengejutkan, para pelakunya adalah generasi milenial baik yang lakukan aksi di Makassar maupun di Mabes Polri. Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo, radikalisme dan terorisme menjadi tantangan bangsa yang makin mengancam.

Soal ancaman radikalisme dan terorisme ini, kembali Tjahjo ingatkan saat ia memimpin acara Pelantikan Jabatan Fungsional dan Pengambilan Sumpah Jabatan CPNS STAN Tahun Anggaran 2019, di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) pada hari Kamis (1/4).

"Saya mengingatkan bahwa setelah 75 tahun kita merdeka, tantangan bangsa yang semakin mengancam kita adalah masalah radikalisme terorisme," kata Tjahjo, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Jumat (2/4).

Karena itu, ia sebagai Menpan RB, mengingatkan seluruh pegawai di Kemenpan RB dan seluruh ASN di Indonesia, harus menyikapi serius ancaman radikalisme dan terorisme. Seluruh ASN harus berani menentukan sikap, siapa lawan dan siapa kawan.

"Ancaman tersebut bisa berasal dari perorangan, kelompok, atau golongan, yang ingin mengacaukan kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.

Menteri Tjahjo juga menegaskan, bahwa Indonesia punya Pancasila. Kata dia, Pancasila sebagai dasar kehidupan bernegara, bisa menangkal paham-paham radikalisme. Karenanya ia minta seluruh ASN untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan saat menjalankan profesinya sebagai abdi negara.

"Amalkan, implementasikan, sila-sila dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada satu agama di negara kita dan di dunia yang mengajarkan permusuhan," tegasnya.

Diungkapkannya juga, bahwa dalam rangka mencegah bahaya radikalisme dan terorisme di kalangan birokrasi, telah diterbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Penanganan Radikalisme ASN oleh 11 kementerian dan lembaga. Sebelas kementerian/lembaga yang tergabung dalam penanganan radikalisme ASN juga telah membangun Portal Aduan ASN.

"Portal aduan ini sebagai sistem pelaporan atas pelanggaran ASN dalam melakukan tindakan dan perilaku yang menentang atau membuat ujaran kebencian," ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga, Menteri Tjahjo menyinggung soal tantangan kedua yang dihadapi bangsa Indonesia. Kata dia, tantangan bangsa yang kedua adalah korupsi. Terutama pada area rawan seperti perencanaan, penganggaran, dana bantuan sosial, dana hibah, retribusi, penyediaan barang dan jasa, serta sebagainya.

"Oleh karena itu, pejabat dan pegawai Kemenpan RB saya minta untuk menjadi contoh yang baik untuk menekan praktik korupsi," katanya.

Sementara masalah atau tantangan bangsa yang ketiga, kata Tjahjo adalah masalah penyalahgunaan narkotika. Tjahjo pun meminta para ASN untuk selalu mengingatkan saudara, keluarga, dan teman-teman untuk menjauhi obat-obatan terlarang tersebut. Kemudian tantangan keempat adalah bencana alam dan non-alam. Banjir bandang, gempa bumi, dan gunung meletus bisa setiap saat terjadi. Apalagi Nusantara masuk dalam lingkar cincin api atau ring of fire, yakni zona dimana banyak terdapat aktivitas seismik yang terdiri dari busur vulkanik dan palung di dasar laut.

"Bencana non-alam termasuk pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung. Mari kita lawan, kita putus mata rantai Covid-19 dengan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top