Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keunggulan SDM

Milenial Harus Kuasai Teknologi

Foto : Koran Jakarta/M. Fachri

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah,

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Generasi milenial harus mampu menguasai teknologi. Dengan begitu, mereka bisa memiliki daya saing dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Demikian disampaikan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam webinar, Dewas Menyapa Indonesia, di Jakarta, Rabu (10/11).

"Generasi milenial harus menguasai teknologi mengingat digitalisasi ekonomi memerlukan keahlian yang berbeda dengan era sebelumnya," ujarnya. Dia menambahkan, pandemi Covid-19 berdampak pada peningkatan pemanfaatan teknologi yang mampu mengubah wajah industri dan ekonomi baik ditingkat nasional maupun global.

Dia menilai inovasi teknologi dan bisnis baru bersama dengan perubahan preferensi konsumen akan terus berlanjut mengubah produksi global. Hal itu akan berdampak pada pasar tenaga kerja dan jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.

"Kemampuan generasi milenial harus dipacu setingi-tingginya untuk penguasaan teknologi, kompetensi kerja, dan sering melakukan kolaborasi positif, sehingga dapat memenangkan peluang persaingan dunia kerja yang ada," jelasnya.

Angkatan Kerja

Lebih jauh, Ida menerangkan potret kondisi ketenagakerjaan nasional berdasarkan data BPS per Agustus 2021. Data menunjukkan penduduk usia kerja di Indonesia saat ini sebanyak 206,71 juta orang.

Jumlah tersebut terdiri atas 140,15 juta orang merupakan angkatan kerja, sedangkan 66,56 juta orang bukan angkatan kerja.

Dia merinci angkatan kerja tersebut terdiri dari penduduk yang bekerja sebanyak 131,05 juta orang, sedangkan pengangguran terbuka sebanyak 9,10 juta orang.

"Adapun tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,49 persen," imbuhnya.

Dia menyebut penduduk yang bekerja dari sisi pendidikan mayoritas adalah lulusan SMP ke bawah. Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri. Sebab, penduduk yang bekerja masih didominasi pekerja yang kurang terampil atau low-skill.

"Kondisi ini tentunya memberikan tantangan bagi kita semua untuk dapat terus memperbaiki ketenagakerjaan di Indonesia melalui peningkatan kualitas, kuantitas, dan persebaran sumber daya manusia," tandasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top