Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mi Instan adalah Penyebab Utama "Stunting"

Foto : Foto: Istimewa

Mie instan

A   A   A   Pengaturan Font

Apa yang kami lihat di sini adalah perut berkontraksi terus-menerus saat mencoba mencerna mi instan," terangnya.

Bahan pengawet utama dalam mi instan adalah Terriary-butyl hydroquinone (TBHQ). TBHQ adalah zat aditif yang biasa digunakan dalam makanan olahan murah, seperti berondong jagung, biskuit gandum, dan biskuit manis. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/ FDA) mengatakan kandungan TBHQ tidak boleh melebihi 0,02 persen dari kandungan minyak dan lemak dalam makanan. Kadar TBHQ dalam jumlah kecil mungkin tidak berbahaya atau membuat seseorang menjadi sakit, tetapi dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan, seperti pelemahan organ atau menimbulkan kanker dan tumor.

Sayangnya, skala penelitian Dr Kuo terlalu kecil untuk diambil sebagai kesimpulan. Masih perlu lebih banyak penelitian lebih lanjut terhadap makanan olahan, untuk menentukan efeknya pada kesehatan jangka panjang kita. Tindakan terbaik adalah mencoba menghindari makanan olahan karena tidak ramah pada perut dan juga berdampak negatif pada organ internal lainnya.

Pencegahan "Stunting"

Sementara itu, jumlah anak penderita stunting di Indonesia sangat mengejutkan. Menurut survei pemerintah pada 2013, sebanyak 37 persen atau hampir sembilan juta anak Indonesia di bawah usia 5 tahun, terhambat pertumbuhannya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top