Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mi Berbahan Singkong Jadi Solusi di Tengah Ancaman Kesulitan Ketersediaan Pangan Akibat Perang

Foto : ANTARA/HO/DPR Korinbang

Wakil Ketua DPR Koordinasi Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel menyantap mi instan berbahan baku singkong, di Jakarta, Selasa

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Koordinasi Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mendukung inovasi mi berbahan singkong di tengah ancaman ketersediaan pangan dunia, terutama gandum, akibat konflik Rusia-Ukraina.

"Rasanya enak, lembut, dan juga sehat. Nyaman di perut," katanya usai usai menikmati dua sajian mi berbahan baku singkong di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.

Keterangan tertulis menyebutkan Rachmat Gobel menikmati satu sajian mi cup dan kemudian ia menikmati satu sajian mi saset. Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansyah dan Anggota Komisi VI DPR RI Subardi juga ikut menikmati hidangan mi berbahan baku singkong tersebut.

Mereka menerima pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) yang dipimpin Ismed Hasan Putro, yang memproduksi mi berbahan baku singkong.

"Inovasi ini patut disambut dengan gembira. Apalagi dipromosikan sebagai mi sehat," kata mantan Menteri Perdagangan itu.

Selama ini, lanjut Rachmat Gobel, publik lebih mengenal mi berbahan baku gandum. "Di tengah perubahan iklim dan konflik Rusia-Ukraina, inovasi mi berbahan lokal ini menjadi bermakna strategis. Karena dunia sedang dihadapkan pada masalah ketersediaan pangan," katanya.

Penggunaan bahan baku lokal ini, lanjutnya, akan bagus untuk para petani dan memiliki dampak pada ekonomi nasional,serta berpengaruh terhadap pemerataan ekonomi, dan akan membantu UMKM untuk memasok beragam bahan pendukung lainnya.

"Saya harap ini bisa ditiru oleh produsen mi instan lain agar beralih ke penggunaan bahan baku lokal," ujar Rachmat Gobel.

Menurutnya, ke depan pangan akan menghadapi masalah akibat perubahan iklim dan juga akibat konflik global. Saat ini saja, lanjutnya, harga-harga kebutuhan pangan melonjak akibat kekurangan pasokan karena gagal panen dan kesulitan distribusi akibat konflik antarnegara.

Karena itu, kata dia, kemandirian penyediaan bahan pangan merupakan suatu keharusan. "Masalah kedaulatan pangan merupakan masalah strategis yang harus menjadi kepedulian kita semua," kata Rachmat Gobel.

Pada kesempatan itu Rachmat Gobel menyarankan untuk menyertakan koperasi agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi sebagai investor. "Biasakan libatkan masyarakat dalam bentuk koperasi," katanya. Selain itu, ia menyatakan agar tumbuh perlahan saja dan tidak terburu-buru.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top