Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

Mewaspadai Potensi Kerusuhan

Foto : Dok. Polrestabes Semarang

Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian peristiwa pembakaran mobil di Jalan Genuk Karanglo, Kota Semarang, Jumat.

A   A   A   Pengaturan Font

Di tengah hiruk pikuk kampanye Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang penuh polemik dan kekhawatiran ujaran kebencian serta berita bohong atau hoax makin merajalela, ada kasus yang perlu diamati, diselidiki, dan diungkap yakni pembakaran sejumlah kendaraan di Jawa Tengah.

Kasus ini bukan tidak mungkin menambah kegelisahan baru di kalangan masyarakat dan berpotensi mengganggu keamanan menjelang pelaksanaan pemilu serentak 17 April mendatang.

Jangan sampai wilayah Jawa Tengah yang dalam sejarah politik Indonesia menjadi daerah yang sangat dinamis dan 'tempat pertempuran' ideologi besar menjadi ajang 'uji coba' atau testing the water atas ketahanan masyarakat dalam menghadapi beragam kondisi krusial yang mengiringi proses dan tahapan Pemilu.

Sejumlah kasus pembakaran kendaraan milik masyarakat biasa yang dilakukan oleh pelaku yang sampai saat ini belum tertangkap menyiratkan pertayaan di kalangan masyarakat. "Ada apa ini?" Lalu, pertanyaan berikut, "Mengapa Jawa Tengah?" Untuk memperjelas kasus pembakaran, dapat disebutkan, di Kota Semarang ada 13 TKP pembakaran mobil dan 1 motor.

Waktu dan lokasinya antara lain, hari Jumat 4 Januari 2019 di Jalan Puspogiwang I pukul 03.30 WIB. Selasa 8 Januari 2019 di Jalan Irigasi pukul 03.30 WIB. Kamis 10 Januari 2019 di Jalan Gaharu Utara Banyumanik pukul 03.30 WIB, terakhir pagi tadi pukul 04.15 WIB di Jalan Genuk Karang Lo.

Sedangkan pembakaran motor ada di Perum Beringin Ngaliyan tanggal 28 Januari pukul 03.30 WIB. Kemudian di Kendal terjadi di 7 lokasi yaitu pada 26 Desember 2018 di Botomulyo Cepiring, 30 Desember 2018 di Desa Karangtengah, 1 Januari 2019 di Langen Harjo, 2 Januari 2019 di Desa Botomulyo, 3 januari Desa Rowosari, dan pada tanggal 14 Januari 2019 ada 2 kejadian di Brangsong dan Sekopek.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Triatmadja, mengatakan, modus dan pola waktu pembakaran mobil di sejumlah lokasi di Jawa Tengah nyaris sama yaitu sekitar subuh atau sebelumnya. Pihaknya, belum mengetahui motif pelaku pembakaran kendaraan bermotor. Oleh karena itu Polda Jawa Tengah mengimbau warga giat melakukan siskamling.

Untuk mengungkap pelaku dan modus pelaku membakar kendaraan warga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pihak kepolisian bekerja keras untuk menangkap pelaku pembakaran mobil di beberapa titik di Jawa Tengah. Pembakaran mobil oleh orang tak bertanggung jawab selama sebulan terakhir dinilai telah menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat.

Dari rangkaian kasus pembakaran di Jawa Tengah itu, hendaknya aparat bekerja keras mengungkap dengan cepat. Jika tidak, mereka yang berniat membangun kecemasan publik dan mencoba membuat kerusuhan, akan terus menebar teror. Kita harus mengetahui sejarah panjang kerusuhan besar di Jawa Tengah yang dimulai dari kasus-kasus yang relatif sepele.

Namun untuk memadamkannya membutuhkan waktu lama dengan korban dan kerusakan yang cukup besar. Jadi, semua pihak, terutama aparat keamanan harus secepatnya bergerak dan menangkap para pelaku. Polisi harus segera mampu mengungkap apa motif mereka melakukan pembakaran. Apakah ada kaitannya dengan upaya merusak demokrasi dan pemilu?

Pemilu harus berlangsung damai dan semua mesti mengupayakannya. Jangan sampai kasus di Jateng ini merembet ke tempat lain. Mari bersama-sama menjaga situasi agar tetap kondusif menjelang pemilu.

Komentar

Komentar
()

Top