Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Mewaspadai Penyakit yang Muncul saat Banjir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di berbagai negara, banjir sudah bukan lagi menjadi pemandangan asing, sebagai bencana yang muncul usai curah hujan tinggi. Beberapa penyakit pun rawan menjangkiti para korban banjir, mulai dari yang ringan hingga yang mematikan.

Selama musim hujan, bukan barang baru lagi kalau beberapa daerah di Indonesia langganan banjir. Sejumlah penyakit pun rawan berjangkitan. Berikut, sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai saat musim banjir.

1. Penyakit Kulit

Di antara semua penyakit yang mengintai para korban banjir, penyakit kulit ini merupakan penyakit yang paling umum terjadi. Penyebabnya adalah bakteri jenis E. Coli yang dibawa oleh air banjir. Gejala yang timbul biasanya berupa bercak-bercak merah pada kulit yang terasa sangat gatal. Jika tidak segera ditangani, bercak merah tersebut bisa melebar ke bagian kulit lainnya.

2. Diare

Lingkungan yang tidak langsung dibersihkan pasca banjir, dan kontaminasi bakteri yang terbawa oleh banjir pada makanan, dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya diare. Gejala diare pun bisa bervariasi, mulai dari sakit perut singkat dengan Buang Air Besar (BAB) tidak terlalu encer, hingga kram perut hebat yang disertai intensitas BAB yang cukup tinggi dengan disertai keluarnya lendir dan darah.

Penyakit ini tidak boleh dianggap remeh. Sebab, data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa setiap tahunnya ada hampir 2 juta anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia, meninggal akibat diare, dan 8,5 persen dari angka tersebut adalah anak-anak dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

3. Kolera

Disebabkan oleh minuman dan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio Cholerae, penyakit kolera ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan diare, yaitu tingginya intensitas BAB. Bedanya, pada kolera disertai muntah-muntah.

4. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira, yang biasa ditularkan melalui hewan. Bakteri tersebut biasanya memasuki tubuh lewat kulit, melalui luka terbuka dan memar, atau melalui mata yang bersentuhan dengan air kotor yang mengandung bakteri leptospira. Gejala penyakit ini adalah sakit kepala, nyeri otot, demam, dan pendarahan di paru-paru. Jika tidak segera ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan meningitis (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang), kerusakan ginjal, gangguan pernapasan, hingga kematian.

5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penyakit lain yang juga mengintai usai banjir adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu infeksi yang menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejala umumnya mirip seperti flu umum, yaitu batuk dan demam yang disertai sesak napas. Penularan ISPA terbilang cukup mudah, karena dapat ditularkan melalui air liur, darah, dan udara.

6. Malaria Air

yang menggenang saat banjir dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Saat itulah nyamuk penyebab malaria pun mendapat celah. Malaria disebabkan oleh parasit jenis plasmodium. Parasit itu masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Gejala penyakit ini adalah demam tinggi yang disertai rasa lemas. Jika tidak segera mendapat penanganan, malaria dapat berakibat fatal, karena parasit yang masuk ke dalam tubuh penderita akan mengganggu pasokan darah ke organ vital.

7. Demam Berdarah (DB)

Sama seperti malaria, penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang dibawa oleh gigitan nyamuk, yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Demam berdarah juga tergolong penyakit serius dan mematikan jika tidak segera ditangani. Pada bayi dan anak-anak, gejala awal yang timbul adalah demam yang disertai ruam pada kulit. Sementara pada orang dewasa, gejala dapat berupa demam yang disertai nyeri otot, sakit kepala yang parah, nyeri di belakang mata, dan gejala-gejala lainnya.

8. Demam Tifoid (Tipes)

Demam tifoid (typhoid) merupakan infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella dalam kotoran hewan, yang menginfeksi melalui air dan makanan yang telah terkontaminasi. Penyakit ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti sakit kepala, mual, demam, diare, dan hilangnya nafsu makan.

Itulah 8 penyakit yang umum menyerang setelah bencana banjir. Jika ada pertanyaan seputar penyakit-penyakit yang telah dibahas tadi, kamu bisa tanyakan langsung pada dokter melalui fitur Chat, Voice/Video Call pada aplikasi Halodoc. Download juga aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahan dalam membeli obat secara online, yang bisa langsung diantar ke rumah.

Mencegah Sebelum Terlambat

Penanganan dan pencegahan penyakit banjir memang sangat penting dilakukan setiap orang. Meskipun beberapa bahaya pasca banjir merupakan bahaya jangka pendek, namun banyak juga yang tidak bisa dianggap sepele. Agar Anda lebih yakin dengan kebersihan diri dan lingkungan sekitar rumah, Anda bisa coba beberapa tips mencegah penyakit banjir berikut ini.

1. Bersihkan Diri dan Lingkungan Sekitar

Saat banjir, tidak ada lingkungan yang bersih dari bakteri dan penyakit yang terkandung dalam air banjir. Oleh karena itu sangat penting bagi Anda untuk membersihkan diri dan lingkungan sekitar rumah pasca banjir. Pastikan semua barang dan area rumah dibersihkan dan diberi disinfektan agar tidak ada lagi kuman yang menempel.

2. Atur Makanan dan Pola Makan

Cara termudah untuk mengatur konsumsi dan pola makan adalah dengan memperbanyak konsumsi air putih. Maka, selalu pastikan stok air putih di rumah aman dan mencukupi semua anggota keluarga selama durasi banjir berlangsung.

3. Cegah Malaria dan Demam Berdarah

Setelah banjir, banyak tempat yang pasti meninggalkan genangan air. Tempat-tempat tersebut tentu menjadi lahan perkembangbiakan nyamuk Malaria. Oleh karena itu, pastikan juga memperhatikan genangan air di sekitar rumah agar tidak dijadikan sarana perkembangbiakan nyamuk. Anda bisa memberantas dengan menyemprotkan insektisida atau jenis obat anti hama lainnya.

4. Perbaiki Sanitasi

di Sekitar Rumah Sanitasi yang buruk akan menjadi sarana penyakit dan kuman yang sangat berbahaya bagi tubuh. Setelah banjir melanda, pastikan juga mengecek dan membersihkan sanitasi di sekitar rumah agar terhindar dari bahaya dan penyakit akibat banjir.

5. Konsumsi Air Bersih

Pasca banjir, biasanya Anda akan kesulitan mendapatkan pasokan air bersih terutama air bersih dari tanah. Sebisa mungkin usahakan agar Anda hanya mengonsumsi air bersih baik itu untuk mandi, memasak, ataupun untuk minum. Tujuannya tentu saja untuk menghindarkan Anda dari berbagai penyakit akibat banjir yang mengintai dan sangat membahayakan kesehatan.

6. Berikan Pendidikan Kesehatan

Langkah terakhir ini seharusnya dijalankan sejak awal agar dapat menjadi bekal bagi keluarga Anda dalam menghadapi musibah banjir. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top