Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanaman Nilai Pancasila

Metode Berdaya Estetika Mesti Dikembangkan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menanamkan nilai-nilai Pancasila di era kekinian tidak lagi dapat dilakukan dengan metode usang yang berorientasi pada hapalan semata. Pengenalan nilai-nilai Pancasila perlu dibumikan dengan mengembangkan daya tarik melalui medium-medium estetika. Ketua Pelaksana Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila UKP-PIP, Yudi Latief, mengatakan dalam mempertahankan Pancasila di era kekinian semakin memiliki banyak tantangan.

Sebab, di era kemampuan konektivitas sangat kuat, persambungan rasa di antara masyarakat justru kian mengendur. Dulu, kata Yudi, untuk pergi dari satu daerah ke satu daerah lainnya di Indonesia saja membutuhkan waktu berhari-hari. Ini menandakan kekuatan konektivitas, baik dari sisi transportasi dan komunikasi tidak sebaik sekarang.

"Namun ternyata, ketika secara teknis kita terkoneksi dengan baik, ironisnya persambungan rasa di antara kita semakin mengendur," kata di Jakarta, akhir pekan lalu. Untuk itulah, persatuan Indonesia seperti yang ada di dalam sila ketiga Pancasila tidak dapat lagi ditanamkan dengan metode-metode usang, seperti menghapal semata, terutama di kalangan anak muda, menanamkan nilai-nilai Pancasila membutuhkan terobosan, dikemas menarik agar mudah dipahami.

Penanaman Pancasila kini lebih ke estetik, melalui medium-medium, seperti musik, wayang, ataupun macapat akan lebih efektif untuk dipahami. "Ideologi-ideologi yang tidak mengembangkan daya estetik akan mudah musnah," jelasnya. Untuk alasan itu pula, UKP PIP sangat mengapresiasi acara Nyanyian Indonesia yang bertajuk "Merajut Kebinnekaan melalui Nyanyian Indonesia".

Acara ini akan digelar pada 24 November mendatang di Sentul International Convention Center. Pergelaran lagu-lagu daerah dan seni yang melibatkan 325 musisi dan seniman ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Pergelaran tersebut dinilai sebagai momentum bagi masyarakat untuk merawat dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top