Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Perang Dagang - Perlambatan Ekonomi Bisa Picu Kenaikan Utang

Mesti Dorong Investasi Orientasi Ekspor

Foto : Sumber: BKPM – Litbang KJ/and
A   A   A   Pengaturan Font

Didik menambahkan, sebelum perang dagang, neraca berjalan RI sudah sangat berat, bahkan defisit transaksi berjalan sudah berlangsung sejak 2012. Sumber defisit neraca tersebut tidak lain adalah neraca jasa dan sekarang lebih berat dengan neraca pendapatan primer.

Jika arus modal asing dipenuhi oleh investasi yang mengeksploitasi hanya pasar dalam negeri, maka dampaknya berat terhadap neraca berjalan, terhadap nilai tukar rupiah, terhadap ekonomi sektor luar negeri, dan perekonomian secara keseluruhan rapuh.

Menurut Didik, defisit pendapatan primer sudah sangat besar dan menggunung sampai 30,4 miliar dollar AS. Dari jumlah tersebut, kebanyakan dari defisit pendapatan investasi, modal keluar yurisdiksi ekonomi Indonesia paling tidak sampai 29 miliar dollar AS.

"Di tengah-tengah perang dagang jika investasi yang digadang-gadang hanya untuk eksploitasi pasar dalam negeri maka investasi tersebut berkualitas rendah. Dampaknya terhadap perekonomian bercampur antara positif menyerap tenaga kerja dan produktif menciptakan barang serta jasa, tapi juga berdampak negatif menyedot modal keluar," tukas dia.

Solusinya, pemerintah perlu mendorong dan memberikan insentif terhadap investasi yang produktif berorientasi keluar, daya saing, dan ekspor sehingga berdampak positif terhadap pemupukan devisa dan memperkuat ekonomi sektor luar negeri.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top