Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Meski Vatikan-Tiongkok Mesra, Taiwan Tetap Kirim Utusan ke Upacara Beatifikasi Mantan Paus

Foto : Taiwan Today/ Kantor Kepresidenan Taiwan

Presiden Tsai Ing-wen memberikan dukungan kepada pesan Paus Francis di Hari Perdamaian Dunia pada 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

TAIPEI - Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen telah mengirim utusan khusus untuk menghadiri beatifikasi (upacara pengakuan gereja atas hamba Tuhan yang meninggal dunia sebagai orang bahagia) mantan Paus Yohanes Paulus I akhir pekan ini.

Tsai mengatakan kehadiran utusan itu menunjukkan hubungan dekat antara pulau itu dan Vatikan, yang telah menjalin hubungan dengan Tiongkok.

Vatikan adalah satu-satunya kubu diplomatik Taiwan di Eropa. Taiwan diklaim Tiongkok sebagai wilayahnya dan Taipei telah memperhatikan dengan prihatin ketika Paus Fransiskus telah melangkah untuk meningkatkan hubungan dengan Tiongkok.

Pulau yang diperintah secara demokratis itu memiliki hubungan formal dengan hanya 14 negara, sebagian besar karena tekanan Tiongkok.

Dalam sebuah pernyataan Jumat (2/9) malam, kantor pemimpin Taiwan itu mengatakan mantan Wakil Pemimpin Chen Chien-jen, seorang Katolik yang taat, akan menghadiri upacara pada Minggu sebagai bagian dari perjalanan sembilan hari.

Kunjungan itu "menunjukkan persahabatan erat antara kedua pihak," katanya. Chen juga akan mengambil bagian dalam resepsi dengan paus bersama anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan, tambahnya.

Tsai berharap bahwa Chen akan "terus memperdalam persahabatan antara Taiwan dan Vatikan, dan terus melindungi kepercayaan bersama dalam nilai-nilai universal antara Taiwan dan Vatikan".

Dia pergi ke Vatikan tiga kali saat menjabat, pada 2016, 2018 dan 2019, termasuk menghadiri upacara kanonisasi (pengakuan gereja terhadap hamba Tuhan sebagai orang suci) Bunda Teresa.

Paus Fransiskus mengatakan kepada Reuters pada Juli bahwa meski kesepakatan rahasia dan disengketakan antara Vatikan dengan Tiongkok tentang penunjukan uskup Katolik Roma tidak ideal. Dia berharap kesepakatan itu dapat diperbarui pada Oktober karena Gereja mengambil pandangan jangka panjang.

Kesepakatan itu, yang dibuat pada 2018 dan diperbarui setiap dua tahun, adalah upaya untuk meredakan perpecahan yang sudah berlangsung lama di daratan Tiongkok antara jemaat bawah tanah yang setia kepada Paus dan gereja resmi yang didukung negara.

Kedua belah pihak sekarang mengakui Paus sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Konstitusi Tiongkok menjamin kebebasan beragama, tetapi dalam beberapa tahun terakhir pemerintah telah memperketat pembatasan agama yang dipandang sebagai tantangan terhadap otoritas Partai Komunis yang berkuasa.

Taiwan tidak membatasi kebebasan beragama dan memiliki komunitas agama yang berkembang pesat yang mencakup Kristen, Buddha, dan Muslim.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top