Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Meski Pandemi Pembangunan Bandara Tetap Ngebut, Ini Alasannya

Foto : Istimewa

Ilustrasi Yogya International Airport.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai korporasi negara, Angkasa Pura Airports memberi keuntungan dan dividen melalui jasa pengelolaan bandara. Sejak 2014 hingga 2018, pertumbuhan pendapatan rata-rata tahunan (compound annual growth rate) mencapai 16,4% dengan rincian pendapatan pada 2014 sebesar Rp4,8 triliun; pada 2015 sebesar Rp5,5 triliun; pada 2016 sebesar Rp6,3 triliun; pada 2017 sebesar Rp7,5 triliun; dan pada 2018 sebesar Rp8,9 triliun. Sedangkan pertumbuhan profit rata-rata (CAGR) pada periode tersebut mencapai 19,2% dengan rincian profit yaitu pada 2014 sebesar Rp934 miliar; pada 2015 sebesar Rp842 miliar; pada 2016 sebesar Rp1,1 triliun; pada 2017 sebesar Rp1,4 triliun, dan pada 2018 sebesar Rp2 triliun.

Sebagai penyedia infrastruktur negara, Angkasa Pura I menyediakan infrastruktur transportasi udara yang berperan dalam pengembangan konektivitas wilayah tengah dan timur Indonesia. Hingga 2020, Angkasa Pura Airports mengelola 15 bandara secara komersial di tengah dan timur Indonesia. Sebagai agen pembangunan, Angkasa Pura Airports mendorong pertumbuhan perekonomian melalui penyediaan infrastruktur konektivitas nasional yang efisien serta mendukung pengembangan konektivitas dan fasilitas pendukung pariwisata melalui penyediaan fasilitas pendukung, seperti public restroom di destinasi pariwisata (Pantai Lasiana Kupang, Pantai Pulisan Minahasa Utara, Pantai Pinus Pengger Yogyakarta, Taman Satwa Taru Juurg Surakarta, Pura Besakih Bali, Taman Bantimurung Maros).

Sebagai penunjang ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Angkasa Pura Airports membangun dan mengelola bandara yang merupakan pintu gerbang masuk bagi kepentingan sosial politik negara serta merupakan bagian dari pertahanan negara. Sebagai penunjang bantuan tanggap darurat, bandara dijadikan Pemerintah dan TNI sebagai jalan masuk dan pangkalan dan pasokan bantuan.

Pada awal Juni 2021 lalu, Angkasa Pura Airports telah selesai mengembangkan Bandara Internasional Lombok Praya untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan Superbike 2021 dan MotoGP 2022. Pengembangan yang selesai dilakukan khususnya yaitu perluasan terminal menjadi 40 ribu meter persegi yang dapat menampung 7 juta penumpang per tahun yang dilanjutkan dengan perpanjangan landas pacu (runway) dari 2.750 meter menjadi 3.330 meter.

Selain itu, pengembangan Bandara Juanda Surabaya yang mencakup perluasan Terminal 1 dan pembenahan interior serta fasilitas penunjangnya telah selesai pada awal 2021 ini. Perluasan Terminal I menjadi 91.700 meter persegi dari 62.700 meter persegi akan menambah kapasitas Terminal 1 menjadi 13 juta penumpang per tahun dari yang saat ini hanya 7 juta per tahun. Selain itu, di Bandara Juanda Surabaya juga dilakukan overlay runway 10-28, rekonstruksi apron B Terminal 2, dan perluasan terminal kargo internasional.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top