Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Variabel Makroekonomi | Inflasi pada Januari 2023 Diprediksi 0,42 Persen secara Mtm

Meski Inflasi Melambat, Kenaikan Bunga Acuan BI Masih Dibutuhkan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Selanjutnya, emas perhiasan juga menyumbang inflasi 0,03 persen (mtm), bawang putih 0,02 persen (mtm), serta tahu mentah, kangkung, nasi dengan lauk, rokok kretek, dan tarif air minum PAM masing-masing 0,01 (mtm).

"Ada sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yakni bensin dan angkutan udara dengan kontribusi masing-masing 0,06 persen (mtm), telur ayam ras 0,03 persen (mtm), serta daging ayam ras dan tomat dengan andil masing-masing 0,01 persen (mtm)," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Tarik Likuiditas

Kondisi likuiditas dalam negeri kemungkinan tetap kondusif untuk BI mempertahankan sikap pro pertumbuhan meskipun tak agresif seperti sebelumnya. Dengan inflasi yang telah melewati puncak dan Bank Sentral AS yang telah menghentikan siklus kenaikan suku bunga pada tahun ini, Indonesia tidak lagi berada dalam keadaan mendesak untuk menaikkan suku bunga secara agresif.

Karena itu, Ekonom Senior DBS Group Research, Radhika Rao, memperkirakan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) akan naik satu kali lagi pada Februari 2023 sebelum mencapai puncak menjadi 6 persen. Saat ini, suku bunga acuan BI berada pada tingkat 5,75 persen setelah BI kembali menaikkan 25 basis poin dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Januari 2023. BI dijadwalkan menggelar RDG pada 15-16 Februari mendatang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top