Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Meski Dikabarkan Ditolak AS dan Eropa, Jokowi Bilang Vladimir Putin dan Xi Jinping Bakal Hadir di KTT G20 Bali

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo mengklaim bahwa Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, bakal menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang.

"Xi Jinping akan datang. Presiden Putin juga telah mengatakan kepada saya dia bakal datang," kata Jokowi dalam wawancara bersama pemimpin redaksi Bloomberg, John Micklethwait, seperti dikutip Reuters, pada Kamis (18/08/2022).

Kementerian Luar Negeri China belum merespons permintaan konfirmasi Bloomberg. Sementara itu, juru bicara Kremlin menolak berkomentar atas kabar ini, tetapi pejabat lain yang familier dengan isu ini mengonfirmasi bahwa Putin berencana menghadiri KTT G20 secara langsung.

Ini merupakan pertama kalinya Jokowi mengonfirmasi rencana kehadiran Xi dan Putin dalam pertemuan tersebut.Kabar ini muncul setelah Putin dan Jokowi berbicara melalui telepon pada Kamis.

"Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo @jokowi mengadakan percakapan telepon," demikian pernyataan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melalui Twitter.

Dalam utas di Twitter itu, kedubes Rusia juga menuliskan, "Sehubungan dengan presidensi G20 Indonesia, persiapan untuk KTT di Bali pada November juga disinggung."

Para pemimpin negara G20 dijadwalkan bakal bertemu di KTT G20 pada November mendatang, pertama kalinya sejak Rusia meluncurkan invasi di Ukraina. Relasi antara China dan Rusia dengan Amerika Serikat dan beberapa negara Barat memanas setelah Putin memulai invasi di Ukraina pada Februari lalu.

Invasi ini membuat Rusia dihujani sanksi internasional, terutama dari AS dan negara sekutu Washington. Di samping itu, kunjungan Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan beberapa waktu lalu juga membuat hubungan Washington dan Beijing tegang.

China menilai kunjungan tersebut mengancam kedaulatan negaranya. Mereka pun merespons kunjungan itu dengan mengadakan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan.


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top