Meski Bebani Keuangan Negara, Asita Sumbar Tegas Tolak BIM Turun Jadi Bandara Domestik
Ketua Asita Sumatera Barat, Darmawi
Penurunan status bandara internasional itu disebabkan bandara yang sepi kunjungan sehingga membebani negara. Sementara BIM ini sejak dibuka penerbangan internasional hingga saat ini berjalan dengan baik dan tidak mengalami kerugian
Padang- Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia secara tegas menolak rencana pemerintah pusat menurunkan status Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi bandara domestik.
"Kami menilai pemangkasan bandara internasional itu disebabkan bandara yang sepi kunjungan sehingga membebani negara. Sementara BIM ini sejak dibuka penerbangan internasional hingga saat ini berjalan dengan baik dan tidak mengalami kerugian," kata Ketua Asita Sumatera Barat Darmawi di Padang, Sabtu (18/2).
Menurut dia, data ini didapatkannya setelah melakukan koordinasi dengan PT Angkasa Pura II BIM. Pihaknya meminta Pemprov Sumbar memberikan kajian terkait potensi kunjungan internasional ini sehingga BIM tidak masuk dalam rencana bandara yang akan dipangkas.
Ia secara pribadi menyetujui adanya pemangkasan terhadap bandara internasional yang jadwal penerbangan rendah dan memang merugikan negara.
Sementara jika berbicara Bandara Internasional Minangkabau, pihaknya memiliki data yang konkrit terkait arus kunjungan internasional dan memang yang paling banyak ini dari Malaysia. Selain itu ekspor langsung juga dilakukan secara rutin setiap bulan dari bandara tersebut.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Kris Kaban
Komentar
()Muat lainnya