Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Meski AS-Rusia Kini Bermusuhan, Dubes AS Tak Mau Kedutaannya di Moskow Ditutup

Foto : DW

Gedung Kedutaan Besar AS di Moskow, Rusia.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rusia seharusnya tidak menutup kedutaan Amerika Serikat (AS) meskipun hubungan kedua negara sedang mengalami krisis yang dipicu oleh perang di Ukraina, kata Duta besar AS untuk Rusia, pada Senin (6/6), seraya mengatakan dua negara yang memiliki kekuatan nuklir terbesar dunia harus terus terhubung.

Dilansir VOA, Senin (6/6), Presiden Vladimir Putin menyebut invasi ke Ukraina sebagai titik balik dalam sejarah Rusia: pemberontakan melawan hegemoni AS, yang menurut Kremlin telah mempermalukan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.

Ukraina - dan pendukung negara-negara Baratnya - mengatakan sedang berjuang untuk bertahan hidup melawan perampasan tanah gaya kekaisaran yang sembrono yang telah menewaskan ribuan orang, membuat lebih dari 10 juta orang kehilangan tempat tinggal dan membuat sebagian besar negara menjadi gurun.

Dalam upaya untuk mengirim pesan ke Kremlin, John J. Sullivan, Duta Besar AS yang ditunjuk oleh Presiden Donald Trump, mengatakan kepada kantor berita negara Rusia TASS bahwa Washington dan Moskow seharusnya tidak begitu saja memutuskan hubungan diplomatik.

"Kita harus menjaga kemampuan untuk berbicara satu sama lain," kata Sullivan kepada TASS dalam sebuah wawancara. Dia memperingatkan tentang wacana penghapusan karya-karya penulis buku Rusia, Leo Tolstoy, dari rak buku negara-negara Barat atau menolak untuk memainkan musik karya komposer Rusia, Pyotr Tchaikovsky.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top