Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Krisis

Mesin Pertumbuhan Harus Tetap Dijaga

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah harus serius menyikapi prospek pelambatan ekonomi global usai Bank Dunia merevisi turun proyeksi pertumbuhan dunia tahun ini. Karena itu, mesin pertumbuhan ekonomi harus tetap terjaga agar perekonomian nasional tidak terdampak disrupsi ekonomi sejumlah negara mitra dagang utama.

Ekonom Universitas Indonesia (UI), Teuku Riefky, mengatakan perkiraan Bank Dunia itu sebenarnya sudah terasa guncangannya dari tahun lalu. Karena itu, lanjut dia, pemerintah harus mengambil langkah antisipatif dengan menjaga mesin pertumbuhan di dalam negeri, terutama konsumsi.

"Sejauh ini kita melihat inflasi di dalam negeri walaupun masih tinggi tetapi relatif sudah melewati titik puncaknya dan kita harapkan pada 2023 ini bisa kembali hingga level normalnya di kisaran dua hingga empat persen," ungkap Riefky pada Koran Jakarta, Kamis (11/1).

Riefky menilai gejolak ekonomi di Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) membuat disrupsi perdagangan Indonesia relatif cukup besar. Sebab, keduanya menjadi mitra dagang terbesar.

Karena itu, lanjut Riefky, pemerintah perlu memperluas pasar ekspor ke negara nontradisional sehingga gejolak di Tiongkok dan AS tak terlalu berdampak ke Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top