Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Merdeka dari Narkoba, Bebas dari Kemiskinan

Foto : Koran Jakarta / Selcahyo

usaha bakso hitam - Sigit Prihanto di depot usahanya, bakso hitam “Cokjudes”, di Jalan Pandegiling Surabaya, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Bagi sebagian besar orang, kemerdekaan tidak hanya berarti lepas dari belenggu kaum imperialis. Kungkungan kebiasaan buruk dan kemiskinan yang menjajah kehidupan masyarakat juga merupakan keadaan yang patut diperjuangkan agar setiap warga negara dapat hidup merdeka dalam keadaan lebih layak.

Setidaknya itu itulah yang dialami Sigit Prihanto (33 tahun), warga Surabaya yang kini telah sukses menjalankan usaha dagang baksonya. Bukan bakso biasa, melainkan "bakso hitam" yang mengandung bahan arang bambu dengan beragam jenis rasa.

Pria kelahiran Salatiga, Jawa Tengah, ini sebelumnya tak menyangka bisa kembali menjalani hidup normal dan mampu menghidupi sang istri, setelah bertahun-tahun terjerat dalam belenggu narkoba. Sejak bangku kelas 2 SMP, Sigit mulai akrab dengan zat terlarang itu dari salah seorang temannya.

Seiring waktu, kebiasaan buruk itu bukannya malah berhenti, mendapat tawaran dari seorang bandar besar, Sigit yang putus dari pendidikan STM berlanjut menjadi kurir narkoba. Sejak 1992 sampai 1998, Sigit wira-wiri Surabaya-Jakarta untuk mengambil "barang" dengan upah 500 ribu rupiah.

"Setelah dapat barang dari Jakarta tidak langsung ke Surabaya, tapi sebagian dikirim lagi ke Bandung, Bogor, Semarang, Solo, dan Malang. Di setiap kota yang saya datangi ada tambahan upah," tutur Sigit saat ditemui di warung Bakso Cokjudes, Jalan Pandegiling, Surabaya, baru-baru ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top