Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
International Day

Merayakan Keberagaman di KSI Montenegro

Foto : dok. KSI
A   A   A   Pengaturan Font

Pasca Perang Dunia Kedua, dunia berharap kedamaian akan tercipta lebih langgeng. Karena itu kelahiran lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB ) atau United Nation pada 24 Oktober 1945 sangat penting artinya bagi dunia. Pada 1948 kemudian ditetapkan sebagai Hari PBB.

Sekolah-sekolah internasional di berbagai belahan dunia memperingati Hari United Nation ini dengan nama International Day. Knightsbridge Schools International (KSI) Montenegro sebagai salah satu jaringan sekolah KSI dan juga bagian dari elemen lembaga pendidikan di dunia tak lupa menggelar International Day di lingkungan sekolah tersebut di kota Tivat, Montenegro, pada 24 Oktober lalu.

Para siswa, guru, dan orang tua mengenakan baju dengan ciri khas masing-masing negara. Warna-warna pakaian yang unik ini juga melambangkan berbagai bentuk budaya negara-negara di dunia yang menjadi anggota PBB. Beragam pertunjukkan seni dan budaya ditampilkan oleh para siswa, guru dan orang tua. Yang tak ketinggalan dan menjadi andalan dalam acara International Day initentu kuliner dari berbagai negara yang disuguhkan di booth atau stan masing-masing negara. Booth Indonesia dengan makanan khasnya menjadi daya tarik tersendiri di KSI Montenegro ini.

Kepala Sekolah KSI Montenengro, Rob Ingham ketika dimintai komentarnya soal acara ini mengatakan, International Day sudah menjadi tradisi, sejak 1948 dinyatakan sebagai hari United Nations.

"Hari ini semenjak tahun 2016, komunitas/warga sekolah KSI Montenegro merayakan perbedaan dan keragaman yang membangun sekolah ini. Dan sekarang di sekolah ini kita memiliki perwakilan dari 26 negara," ujar Rob.

Menurut Rob, International Day merupakan kesempatan yang baik untuk mengetahui, menghargai, dan mempelajari lebihtentang negara dan budaya yang ter-representasi di KSI Montenegro.

"Anak-anak sekarang kelak akan jadi pemimpin dunia. Dan ini sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan wawasan mengenai orang-orang dan kebudayaan dari negara lain. Dengan mendukung kegiatan ini, orang-orang telah menunjukan bahwa lebih banyak yang mempersatukan kita daripada yang memisahkan kita," kata Rob.

Menghargai Perbedaan

Raazik Nakhwa, siswa kelas 11 dari Afrika Selatan mengatakan, acara International Day sangat menarik dan pastinya akan membawa dampak yang positif bagi murid di sekolah dan kepada warga sekitar Tivat. "Saya sangat bangga bisa menunjukan kebudayaan Afrika Selatan dengan menyajikan makanan, budaya, dan memainkan lagu nasional dengan trumpet. Acara inijuga berhasil membuka mata saya dan menyadarkan saya bahwa dunia ini sangat beragam," katanya.

Lain lagi pendapat Oscar Berisha, siswa kelas 10 dari Montenegro. Katanya, acara sepertiini sangat ditunggu-tunggu, karena sangat menyenangkan. "Yang paling menyenangkan dari acara ini adalah kesempatan untuk mencicipi makanan dari banyak negara. Salah satu yang paling saya senangi adalah mie dari Indonesia dan ayam dari Amerika," kata Oscar.

Begitu juga bagi Milana Tikhonova, siswi kelas 12 dari Russia. Menurutnya, dengan acara International Day ini dia dapat mengenal lebih jauh budaya-budaya yang berbeda dari negaranya. Mulai dari Kopi Turki, aneka pie dari Eropa sampai perkedel dari Indonesia. "Acara ini juga akan membantu kita untuk menghargai dan mentoleransi perbedaan. Saya berharap acara ini dapat diselenggarakan kembali tahun depan,"ujar Milana.

Siswa dari Indonesia, Muhammad Rizky mengatakan, untuk kali pertama dia merasakan acara International Day yang sangat menarik dan membuka wawasan baru tentang keberagaman dan keunikan seni, budaya, dan kuliner mancanegara.

"Sangat menyenangkan ikut ambil bagian dalam acara ini, karena saya ikut mengenalkan seni dan budaya Indonesia yang sebelumnya tidak dikenal," katanya.sur/R-1

Tempat Ideal untuk Belajar

Knightsbridge Schools International (KSI) Montenegro adalah sekolah internasional dengan kurikulum IB (International Baccalaureate) dengan pusatnya di London, Inggris. KSI juga berdiri di Portugal, Panama, dan Colombia. Seperti sekolah internasional dengan kurikulum IB pada umumnya, KSI Montenegro juga membagi tingkat pendidikannya mulai primer year, 3-12 tahun, lalu middle year, 11-16 tahun, dan IB Diploma Program, 16-19 tahun.

Sekolah yang terletak di Kota Tivat, Montenegro ini sangat ideal sebagai tempat untuk mendidik anak-anak dari berbagai negara. Kota yang indah, sejuk, dan tak jauh dari pusat destinasi wisata andalan yakni Porto Montenegro, hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk jalan kaki dari sekolah ini ke Porto Montenegro.

Kehangatan keluarga besar KSI Montenegro sangat terasa ketika Koran Jakarta datang dan menyambangi sekolah ini. Mulai dari Kepala Sekolah, Rob Ingham, para guru, dan staf, termasuk Kepala Asrama di KSI, Alexandra, sangat ramah. Jajaran guru dan kepala sekolah setiap pagi berdiri dan menyalami para siswa yang datang dan akan masuk ke sekolah, pemandangan yang sama sekali berbeda dengan suasana sekolah di Indonesia.

Sarana dan prasana sekolah internasional ini sangat memadai. Begitu juga kebersihan, dan keamanan sangat terjaga. "Saya sangat senang dan nyaman belajar di KSI Monetenegro. Saya beruntung bisa menempuh studi dengan dukungan beasiswa dari KSI Montenegro," ujar Muhammad Rizky, siswa lulusan SMP Labschool yang melanjutkan ke KSI Montenegro tahun ajaran ini.

Dalam laman resminya, warga KSI Montenegro mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan komunitas multinasional dan multikultural yang ada di KSI Montenegro.

Kemudian acara International Day menjadi kesempatan yang luar biasa untuk mengenali, menghormati dan belajar lebih banyak tentang berbagai negara dan budaya yang diwakili di sekolah ini. Semua ini terselenggara karena dukungan penuh dari siswa, orang tua, guru, dan staf pendukung sekolah. sur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top