Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Merapi Meletus Tiga Kali, Tanda Erupsi Magmatis Makin Besar

Foto : ANTARA/Hendra Nurdiyansyah

Pengungsi Gunung Merapi - Sejumlah warga mengungsi di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (1/6). Ratusan warga yang bermukim di lereng Gunung Merapi mengungsi ke tempat aman pascaletusan Gunung Merapi.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali meletus pada Jumat (1/6). Letusan terjadi sebanyak tiga kali. Letusan pertama pada pukul 08.20 WIB. Sementara letusan kedua dan ketiga terjadi malam hari.

Letusan kedua tercatat pada pukul 20.24, WIB, sedangkan letusan ketiga terjadi pada pukul 21.00 WIB. Meski letusan masih berupa abu yang mengarah ke barat laut (area Secang Magelang) hingga utara Merapi (Salatiga), namun tandatanda erupsi magmatis makin besar.

Sementara itu, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Yogyakarta memperkirakan pergerakan magma masih berada di kedalaman tiga kilometer dari puncak Merapi dan masih perlu beberapa lama untuk sampai terjadinya erupsi magma.

"Magma biasanya melaju dengan kecepatan 17 meter hingga 40 meter per hari. Namun angka kecepatan itu bisa berubah, bisa saja lebih cepat atau lebih lambat.

Jadi, kita tidak bisa berspekulasi kapan Merapi akan mengeluarkan magmanya," jelas Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (1/6).

Dengan pola erupsi Merapi kali ini, masyarakat tidak perlu khawatir karena setiap tanda perubahan aktivitas Merapi selalu terpantau dan bisa digunakan masyarakat untuk menyingkir atau bersiap dari dampak letusan magmatik.

Adapun dari data-data deformasi (pembentukan kubah lava) sampai saat ini belum menunjukkan adanya gejala inflasi atau deflasi yang berarti.

Deformasi yang terjadi masih tergolong landai-landai saja dan tidak menunjukkan peningkatan yang berarti. Terlebih dari data geokimia, dari pemantauan SO2 tidak adanya peningkatan fluks yang signifikan.

Kini, status Merapi masih berada di Waspada atau level 2. Area yang berada di radius tiga kilometer wajib dikosongkan dari aktivitas manusia. YK/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Eko S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top