Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menyosong Dibentuknya DOB Kabupaten Bogor Timur Perlu Dilakukan Advokasi Pembangunan Berkelanjutan

Foto : Istimewa

Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas), Bagong Suyoto dan tim melakukan rapid assesment di wilayah Kampung Gunung Batu, Desa Sukarharga, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menyosong dibentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Timur perlu dilakukan advokasi pembangunan berkelanjutan, pengelolaan lingkungan hidup, hutan kerakyatan, agroforestry, pertanian selaras alam, pengelolaan sampah, peternakan, perikanan rakyat, ekowisata. Semua ini diperlukan agar wawasan, pengetahuan dan skill mayarakat meningkat dan mampu beradaftasi terhadap perubahan cepat yang akan terjadi.

"Jangan dilupakan, budaya, adat dan kesenian tradisional dan pranata lokal harus dipertahankan. Perilaku taat dan sopan terhadap orang tua, orang yang lebih tua, sanak kerabatan harus ditempatkan pada posisi utama," kata Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas), Bagong Suyoto dalam pernyataan tertulis yang diterima Koran Jakarta, Selasa (27/7).

Apalagi, tambah Bagong, di wilayah ini banyak berdiri lembaga pendidikan umum, Pondok Pesantren dan tempat-tempat belajar informal. Maka ke depan perlu dibangun Pusat Kesenian atau Pusat Kebudayaan Bogor Timur. Beberapa Pondok Pesantren (Islamic Boarding School) bangunan megah dan luas meskipun seperti di tengah-tengah hutan. Merupakan benteng ketahanan moral Bogor Timur.

Bagong mengingatkan karena nanti pembangunan yang massif ujungnya adalah industrialisasi dengan berdirinya pabrik-pabrik menengah besar, penyediaan berbagai fasilitas publik dan bisnis, seperti permukiman skala menengah besar, perkantoran, pasar, mal, pelayanan jasa modern, dan lain-lain. Para investor dari ibukota dan manca negara akan datang ikut meraimaikan pembangunan.

Permasalahan tanah/lahan, tambah Bagong, tampaknya akan mengemuka. Tanah-tanah di sini sebagian milik Perhutani, milik warga, dan orang luar daerah atau orang kota. Tampaknya, lahan-lahan yang luas telah dimiliki dan dikuasai orang-orang berpangkat dan kaya di ibukota Jakarta.

"Nantinya, mereka yang menguasai dan memiliki lahan luas akan berpeluang lebih besar ketimbang rakyat yang memiliki lahan-lahan sempit. Mereka akan membangun pabrik, hotel, vila, home-stay, coffeeshop, restoran, wisata modern, dan lain-lain," kata Bagong.

Persaingan kerja, tambah bagong, persaingan memperebutkan sumber daya alam, lahan, dan boleh jadi yang miskin/marginal akan tersingkir dari arena permbangunan. Penduduk yang lemah seringkali suaranya tak terdengar atau dihilangkan sebelum sampai ke para pengambil keputusan. Oleh karena itu perlu pendampingan guna menguatkan dan mencerdaskan rakyat setempat.

Calon wilayah DOB Kabupaten Bogor Timur merupakan pemekaran Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Luas wilayahnya lebih dari 776 kilometer persegi, terdiri dari tujuh kecamatan dan 75 desa. Wilayah Kabupaten Bogor Timur meliputi Kecamatan Gunung Putri, Kelapa Nunggal, Cileungsi, Sukamakmur, Jonggol, Cariu, dan Tanjungsari.

Pada 2020 jumlah penduduknya mencapai 1,345 juta jiwa. Beberapa tahun kemudian setelah menjadi DOB, Kabupaten Bogor Timur definitif diprediksi jumlah mencapai lebih 2 juta jiwa.

Menurut Bagong, berbagai pembangunan dan industrialisasi akan berjalan sangat massif, juga menyediakan pemukiman, pelayanan publik dan jasa modern. Kemudian akan diikuti urbanisasi menuju pusat-pusat ekonomi, perdagangan, industri dan aktivitas modern lainnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top