Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Menyongsong Tahun Efisiensi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ironisnya, pendapatan negara dari pajak tercatat baru mencapai 1.136,17 triliun rupiah. Penerimaan pajak baru tercapai 72,02 persen dari target APBN 2019. Penerimaan pajak sedikit turun 0,04 persen dari tahun 2018 sebesar 1.136,66 triliun rupiah.

Salah satu penyebabnya adalah penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Migas tercatat hanya 52,9 triliun rupiah dari target 66,2 triliun rupiah. Tak cuma itu, utang pemerintah per akhir November 2019 mencapai 4.814,3 triliun rupiah atau naik sebesar 58,18 triliun rupiah dari bulan sebelumnya.

Baca Juga :
Balap Motor Jalanan

Utang tersebut juga meningkat sebanyak 418,34 triliun rupiah dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 4.395,97 triliun rupiah. Sekalipun optimitis, namun tahun depan banyak kendala, terutama terkait penerimaan negara dari pajak. Sementara itu, penerimaan devisa juga masih terbatas karena eksportir masih belum mau menyimpannya di dalam negeri.

Ini pertanda, stimulus maupun intensif yang diberikan pemerintah belum dimanfaatkan optimal oleh kalangan pebisnis. Untuk mengantisipasi ancaman dan tantangan ekonomi Indonesia di tahun 2020, maka penguatan dan pengembangan industri nasional mesti benar-benar fokus. Untuk itu, pemerintah perlu mendorong tumbuhnya industri hulu, seperti sektor kimia dasar dan logam dasar.

Perlu juga penambahan infrastruktur seperti pelabuhan dan akses jalan yang terintegrasi. Kemudian, meningkatkan utilitas, seperti seperti listrik, air, gas, dan pengolahan limbah di kawasan-kawasan yang diproyeksikan menjadi kawasan industri. Lebih dari itu, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten melalui pengembangan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri. Bahwa kemudian tahun 2020 akan cenderung efisien di segala bidang, mau tak mau harus kita terima.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top