Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tahun 2019

Menuju Era Bersejarah Kemajuan Antariksa

Foto : dok. NASA
A   A   A   Pengaturan Font

Tahun ini diperingati 50 tahun langkah pertama manusia di Bulan. Oleh karena itu sudah sepantasnya ada sejumlah proyek menarik yang mendorong untuk kembali menjelajahi antariksa.

Persis pada Hari Tahun Baru lalu NASA menerima fotofoto yang sangat menakjubkan dan bersejarah, yakni foto-foto Ultima Thole, objek terjauh yang pernah diselidiki manusia, yang berjarak 6,5 miliar kilometer dari Bumi, pada Sabuk Kuiper di tepi luar tata surya kita.

"Boleh saja kita tertawa, tetapi itu adalah gambar yang lebih baik daripada yang kita dapatkan sebelumnya. Inilah dia, Ultima!," komentar Alan Stern, ilmuwan dari New Horizons Project (NHP),AS.

Gambar-gambar itu, yang akan menjadi lebih baik seiring dengan berjalannya waktu, adalah milik pesawat antariksa New Horizons.

"Saya benar-benar terilhami dan sangat gembira bisa mengenal semua orang yang bekerja di semua bagian yang berbeda dalam proyek ini," jelas Brian May, astrofisikawan dan gitaris grup musik Queen, sekaligus ilmuwan yang berpartisipasi dalam NHP.

Tetapi penerbangan ke Sabuk Kuiper bukanlah satu-satunya pencapaian yang diharapkan. Suatu kemitraan antara NASA, Boeing dan SpaceX dijadwalkan akan melakukan uji terbang berawak pada April dengan pesawat Antariksa Crew Dragon, yang suatu hari nanti diharapkan bisa membuka jalan bagi pariwisata antariksa.

"Bersama-sama kami melakukan tugas untuk menyediakan kemampuan menerbangkan kru kami dengan roket dan pesawat antariksa buatan AS dari Bumi menuju Stasiun Antariksa Internasional. Jadi, kami tidak lagi harus bergantung pada Rusia untuk membawa kru kami ke antariksa," jelas Bob Cabana dari NASA.

Perusahaan Virgin Galactic juga ingin bersaing dalam bisnis pariwisata antariksa. Kendaraan antariksa berawaknya sedang dalam tahap akhir pengujian tahun ini.

"Saya akan naik, dan kemudian, penumpang yang bersedia membayar dan yang ingin menjadi astronot akan mengikuti jejak saya. Saya berharap pada tahun-tahun mendatang banyak orang yang sekarang menonton program ini akan ikut dalam perjalanan ke antariksa dan menjadi astronot," jelas Richard Branson dari Virgin Galactic.

Lima puluh tahun setelah manusia untuk pertama kalinya berjalan di Bulan, 2019 mungkin akan dikenang sebagai tahun ketika manusia membuat kemajuan nyata untuk mencapai tempat yang lebih jauh, lebih cepat, dan lebih permanen di luar Bumi. pur/R-1

Ciptakan Sejarah Penerbangan

Pada kesempatan berbeda, hanya 33 menit menjelang Tahun Baru 2019, wahana peneliti NASA New Horizons (NH) membuat sejarah dalam penjelajahan antariksa, dengan terbang melintasi benda angkasa terjauh yang pernah dijelajahi.

Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins, yang membangun dan mengoperasikan wahana antariksa itu, pekan lalu, menyatakan NH telah "melewati" objek yang dikenal sebagai 2014 MU69, atau Ultima Thule.

Wahana NH, yang seukuran baby grand piano dan merupakan bagian dari misi berbiaya 800 juta dolar AS, yang dimulai pada 2006, dijadwalkan mengumpulkan data selama empat jam setelah lintas terbang tersebut.

NASA memberikan penjelasan singkat berupa informasi terbaru terkait keberhasilan misi tersebut.

Pada 2015, NH terbang melintasi Pluto, yang ketika itu menjadi benda angkasa terjauh yang pernah dikunjungi wahana antariksa dari Bumi. Penerbangan Selasa (1/1) ini terjadi 1,6 miliar kilometer dari Pluto, sekitar 6,5 miliar kilometer dari Bumi.

"Hari ini adalah hari ketika kita menjelajahi dunia lebih jauh daripada sebelumnya dalam sejarah!" ujar Alan Stern, pemimpin proyek, dari Southwest Research Institute.

Ia menyebut sebagai awal yang baik untuk 2019, yang menandai 50 tahun Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjejakkan kaki pada Juli 1969.

Ultima Thule ditemukan pada Juni 2014 oleh Teleskop Antariksa NASA Hubble, yang berusaha menemukan target-target baru bagi NH di Kuiper Belt, wilayah ke-3 dalam sistem tata surya. pur/R-1

Lima Dekade Misi Apollo 8

Pada Malam Natal 1968, tiga astronot NASA, Bill Anders, Frank Borman dan Jim Lovell dengan berani pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi orang sebelumnya.

Apollo 8 awalnya dirancang sebagai misi untuk menguji modul perintah dan Bulan ketika mengorbit Bumi. Tetapi Perang Dingin telah meluncurkan Lovell dan rekan-rekannya lebih jauh dari misi awal itu.

"Kami memiliki informasi intelijen bahwa Rusia akan menempatkan satu atau dua orang laki-laki untuk mengelilingi Bulan," ujarnya.

Ketika mereka meluncur dari Cape Canaveral, Florida, 50 tahun lalu, awak Apollo 8 berhasil mengalahkan niat Rusia ke Bulan dan mencetak sejarah.

"Pekerjaan kita adalah mencari lokasi pendaratan yang tepat," jelasnya.

Setiap orang ingat bahwa Apollo 11 adalah pesawat yang membuat orang pertama kali berjalan di Bulan. "Tetapi Apollo 8 adalah pesawat pertama yang membuat orang mendekati Bulan," jelas Andrew Johnston.

Andrew Johnston adalah Wakil Presiden Koleksi dan Astronomi di Planetarium Adler di Chicago, di mana pakaian ruang angkasa Jim Lovell dan panduan manual Apollo 8 kini dipamerkan.

"Inilah kali pertama manusia mendekati wilayah yang dekat dengan Bumi dan pertama kali mata manusia melihat Bulan secara lebih dekat," paparnya.

Tetapi Johnston mengatakan penemuan paling penting tidak ditemukan di tempat tujuan Apollo 8 yang mengorbit Bulan.

"Ini adalah pertama kali manusia melihat bumi sebagai objek berwarna biru terang yang mengambang di ruang angkasa dan benar-benar mengubah cara pandang kita akan planet ini," jelasnya.

Hal senada disampaikan Jim Lovell. "Bagi saya ini adalah petualangan yang nyata. Ini seperti ekspedisi mini Lewis dan Clark," ujar Lovell.

Jim Lovell mengatakan signifikansi misi Apollo 8 begitu terasa baginya tujuh bulan kemudian ketika ia menyaksikan awak Apollo 11 benar-benar mendarat dan berjalan di Bulan. Apollo 11 juga meluncur dari Cape Canaveral. Ketika itu Lovell berdiri bersama pionir penerbangan terkenal lainnya, Charles Lindbergh.

Apollo 8 bukanlah perjalanan terakhir Jim Lovell ke Bulan. Sebagai komandan misi Apollo 13 pada April 1970, ia akhirnya benar-benar melakukan perjalanan kembali ke permukaan Bulan. Tetapi ia tidak mendarat. Sebuah kecelakaan memaksa awak Apollo 13 hanya dapat memotret Bulan, sebelum kembali ke Bumi dalam kondisi pesawat rusak.

Kini Apollo 13 dikenang sebagai "pencapaian NASA yang gagal" dan meskipun akan menjadi misi Lovell terakhir ke ruang angkasa, ia mengatakan telah puas dengan menjadi orang pertama yang melihat Bulan secara lebih dekat. Juga sebagai anggota misi bersejarah Apollo 8, yang disebut Earthrise. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top