Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mentok! Presiden Volodymyr Zelensky Ungkap Ukraina Siap Jadi Negara Netral, Kode Perang dengan Rusia Berakhir?

Foto : istimewa

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan negaranya siap menjadi negara non-blok atau netral. Ini sebagai bentuk usaha untuk menciptakan perdamaian antara negara khususnya Rusia.

"Ukraina siap menerima status netral sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia," kata Zelensky dikutip dari CNN Internasional, Senin (28/3).

"Jaminan keamanan dan status netral, negara kami non-nuklir. Kami siap menerima ini. Ini poin terpenting," lanjutnya.

Zelensky menambahkan, netralitas menjadi salah satu alasan Rusia melancarkan invasi ke Ukraina. Ia menyadari bahwa Rusia kecewa dengan keputusan Ukraina yang berniat bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

"Ini adalah poin prinsip pertama untuk Federasi Rusia, seingat saya. Dan sejauh yang saya ingat, mereka memulai perang karena ini," ucapnya.

Ia pun menuntut kesepakatan harus diajukan kepada rakyat Ukraina dalam sebuah referendum. Menurutnya, kesepakatan damai harus terjadi secara konkrit.

"Jadi klausul ini adalah klausul jaminan keamanan untuk Ukraina. Dan karena mereka mengatakan itu untuk (keamanan) mereka juga, itu bisa dimengerti oleh saya, dan itu sedang dibahas ... Tapi saya tertarik untuk memastikannya. Bukan hanya selembar kertas," ujar Zelensky.

"Kami ingin membuat kertas itu berubah menjadi perjanjian yang serius untuk ditandatangani," tambahnya.

Selain itu, terkait wilayah Donbass dan Krimea, menurut Zelensky masalah tersebut bisa didiskusikan untuk mencari solusinya. Ia pun yakin permasalahan tersebut bisa diselesaikan melalui pembicaraan damai.

Sebelumnya, Rusia dan Ukraina direncankan akan kembali bernegosiasi di Turki pada 28-30 Maret. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berkomunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait hal tersebut.

"Erdogan menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, implementasi perdamaian dan perkembangan kondisi kemanusiaan di kawasan tersebut," kata kantor presiden Turki dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Senin (28/3).

Selain itu, Erdogan dan Putin juga menyetujui untuk menggelar perundingan damai selanjutnya antara Ukraina dan Rusia. Adapun pertemuan tersebut akan digelar di Istanbul.

"Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, selama pembicaraan telepon, sepakat pertemuan berikutnya tim perundingan Rusia dan Ukraina akan diadakan di Istanbul," ujar kantor presiden Turki, dalam pernyataan yang dilaporkan Anadolu.

Sebagai informasi, Rusia mulai melancarkan invasi terhadap Ukraina sejak 24 Februari lalu. Meski telah dilakukan beberapa kali perundingan, kedua negara belum menemukan titik terang.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top