Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Inggis

Menteri Luar Negeri Inggris Mengundurkan Diri

Foto : AFP / Tolga AKMEN
A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Kabar mengejutkan datang dari Inggris. Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, diwartakan pada Senin (9/7) telah mengundurkan diri.

Pengunduran diri Boris Johnson merupakan pukulan berat bagi Perdana Menteri Inggris, Theresa May, karena terjadi hanya selang beberapa jam setelah salah satu anggota kabinetnya yaitu Menteri Urusan Brexit, juga mengajukan pengunduran diri karena menentang rencana PM May terkait Inggris yang akan meninggalkan Uni Eropa (UE).

"Pada sore hari ini, Perdana Menteri menerima pengunduran diri Boris Johnson sebagai Menteri Luar Negeri Inggris," demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Inggris di 10 Downing Street, London. "Penggantinya akan segera diumumkan dalam waktu dekat. Perdana Menteri menyatakan rasa terima kasih atas pengabdian Boris," imbuh pernyataan itu.

Mundurnya Johnson kabarnya akibat kritik terhadap rencana PM May untuk mempertahankan hubungan perekonomian yang kuat dengan Uni Eropa setelah Brexit. Boris menyebut rencana itu sebagai sebuah langkah yang sia-sia dan merugikan Inggris.

Sebelum mengajukan pengunduran diri, Menlu Inggris tadinya berencana akan mengikuti pertemuan tingkat tinggi negara-negara Balkan Barat di London. Boris sama sekali tak menunjukkan batang hidungnya dalam KTT itu.

Menurut editor politik BBC, Laura Kuenssberg, menyatakan pengunduran diri Boris Johnson merupakan momentum dan situasi yang paling memalukan dan sulit bagi PM May. "Pengunduran-pengunduran diri ini berpotensi memicu krisis politik besar-besaran," kata Kuenssberg.

Menurut Kuenssberg, gelombang mundurnya anggota kabinet di pemerintahan Inggris merupakan peristiwa luar biasa karena sebelumnya kabinet ini kompak untuk menyatakan meninggalkan UE saat referendum 2016 lalu. Kuenssberg juga mengatakan pengunduran diri menteri-menteri di kabinet Inggris akan jadi ancaman dalam kepemimpinan di Inggris.

Untuk menghindari hal-hal merugikan lebih lanjut, Kuenssberg menyarankan agar PM May meninggalkan rencana untuk memperkuat hubungan perekonomian dengan UE.

Davis Mundur

Sebelumnya dilaporkan bahwa PM May akan mengalami krisis di kabinetnya setelah Menteri dan Wakil Menteri Urusan Brexit, David Davis dan Steve Baker, mengundurkan diri pada Senin pagi. Alasan pengunduran mereka karena perbedaan visi dengan PM May terkait negosiasi rencana untuk memperkuat hubungan perekonomian dengan UE walau Inggris sudah meninggalkan UE.

"Arah kebijakan secara umum hanya akan membuat posisi kita lemah dalam negosiasi dan kemungkinan itu sudah tak terhindarkan," tulis Menteri Davis dalam surat pengunduran dirinya.

"Menurut saya kita terlalu merendah dan itu merupakan strategi yang berbahaya. Oleh karena itu saya menolak setiap upaya untuk melanjutkan strategi itu," imbuh dia.

Alasan Menteri Davis untuk mundur didukung oleh beberapa anggota parlemen garis keras pendukung Brexit yang menekankan perlunya Inggris untuk tegas dan tak berada diposisi yang lemah.

Rencananya PM May akan membeberkan rencana hubungan perekonomian dengan UE pasca-Brexit ini di parlemen dalam perundingan maraton pada Jumat (13/7) mendatang.

AFP/BBC/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top