Menteri LHK Soroti Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup di Indonesia
Foto udara kapal tongkang melintasi Jembatan Muara Sabak yang diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tanjung Jabung Timur, Jambi, Selasa (27/8/2024).
Foto: ANTARA/Wahdi SeptiawanJAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyoroti perbaikan indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) dalam beberapa tahun terakhir, termasuk perbaikan kualitas udara di wilayah Indonesia.
"Kondisi kualitas lingkungan hidup mengalami perbaikan sejak tahun 2015, yang berada di kisaran 68,23 menjadi 72,54 pada tahun 2023," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya dalam seminar internasional yang diadakan Fakultas Hukum Universitas Indonesia dipantau daring di Jakarta, Jumat (4/10).
Lewat pidato yang dibacakan oleh Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati itu, Siti menyoroti secara khusus perbaikan indeks kualitas udara di wilayah Tanah Air.
Secara nasional, Indeks Kualitas Udara pada 2023 mencapai 88,67 dari target 84,4 poin, melanjutkan tren yang mengalami peningkatan sejak 2015. Tahun 2023 nilainya mengalami peningkatan 0,61 poin dari 88,06 pada 2022.
Indeks pada 2023 merupakan nilai tertinggi selama lima tahun terakhir, dengan sebanyak 26 provinsi mengalami peningkatan nilai jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Membaiknya indeks kualitas udara pada beberapa provinsi disebabkan oleh berbagai upaya kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, masyarakat," tuturnya.
Siti juga menyoroti Indonesia berhasil menekan luaskarhutla dan kemunculan titik panas (hotspot) sejak karhutla masif pada 2015 yang berpengaruh terhadap lahan seluas 2,6 juta hektare.
Menteri LHK Siti menyebut terjadi penurunan deforestasi setelah terjadi laju tertinggi pada 1960-1996 sebesar 3,5 juta hektare per tahun, yang menjadi 100 ribu hektare per tahun pada 2022.
"Bahkan tahun 2023 tidak lagi ada asap lintas batas negara yang selama ini dikeluhkan oleh negara tetangga," kata Siti.
Dalam kesempatan itu dia juga mendorong kerja sama dan komitmen dari pemangku kepentingan untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan sehat serta upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, yang juga berdampak kepada kualitas udara.
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Indonesia Episentrum Penting Sejarah Evolusi Manusia
- Libur Hari Natal, ASDP Catat 44.800 orang Tinggalkan Jawa menuju Sumatera
- Tingkatkan TKDN Laptop Nasional, Zyrex Gandeng UGM dan Xacti
- Tim SAR evakuasi enam pendaki tersesat di Gunung Ponteoa
- Menhut: Pendakian Semeru dibuka hanya sampai Ranu Kumbolo