Menteri Investasi Bahlil Wanti-wanti RI Hadapi Ancaman Resesi Global 2023
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Foto: Setkab.go.idMenteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai Indonesia harus bisa menaklukkan tiga tantangan dalam menghadapi ancaman resesi global yang bakal menghantui dunia pada tahun 2023 mendatang. Adapun tiga tantangan terkait investasi yakni kestabilan politik, konsistensi kebijakan serta daya beli masyarakat.
"Investasi itu akan masuk dengan tiga kriteria, pertama, stabilitas politik," kata Bahlil dalam Orasi Ilmiah: Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal yang digelar di Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Selasa (4/10).
Bahlil menjelaskan Indonesia akan mulai memasuki tahun Pemilu sehingga penting untuk memastikan stabilitas politik terjaga dengan baik agar kepercayaan investor ikut terjaga. Ia mengutip pernyataan Chairman of the Board and CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson dalam acara yang sama, di mana Amerika Serikat (AS) pada awal pandemi mengalami gejolak politik karena peralihan kepemimpinan.
"Dampaknya ada pada arah kebijakan negara dan hari ini terjadi defisit pertumbuhan bagi mereka. Indonesia sebentar lagi akan masuk tahun Pemilu. Kalau kita tidak hati-hati, bukan tidak mungkin akan mengalami hal serupa," ucapnya.
Tantangan selanjutnya yakni soal keberlangsungan dan konsistensi pejabat yang ada.
"Jangan ganti pemimpin, ganti kebijakan. Orang tidak akan percaya," ujar Bahlil.
Tantangan terakhir, yaitu daya beli masyarakat yang disebutnya bakal menurun karena banyak orang menahan uang mereka. Menurut Bahlil, hal tersebut menjadi persoalan besar bagi bangsa Indonesia.
"Tahun 2022 saya optimis. Tapi 2023 dari lubuk hati yang paling dalam, saya mengatakan penuh dengan kehati-hatian. Pertanyaannya sekarang apakah kita kepingin untuk selamat dari jurang yang sudah kita lihat atau kita sengaja menjerumuskan diri," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner OJK yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin, menyebutkan resesi ekonomi global hampir pasti akan terjadi setidaknya di tahun 2023 atau bahkan bisa lebih cepat.
"Namun yang memang belum bisa diperkirakan dengan baik adalah kondisi resesinya akan seberapa berat dan seberapa lama," ucap Mahendra.
Kendati begitu di sisi lain, ia menyatakan ekonomi Indonesia pada tahun ini dan tahun depan akan tetap tumbuh dalam perkiraan di atas level 5 persen.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Jangan Lupa Nonton, Film "Perayaan Mati Rasa" Kedepankan Pesan Tentang Cinta Keluarga
- 3 Sekolah Swasta Gratis Akan Diuji Coba di Jakarta
- 4 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
- 5 Tetap Saja Marak, Satgas PASTI Kembali Blokir 796 Situs Pinjol dan Investasi Ilegal pada Oktober-Desember 2024
Berita Terkini
- Perkuat Tim Kerja Pencari Bakat, Jonatan Soroti Pentingnya Regenerasi Tunggal Putra Indonesia
- Tantangan Tunggal Putra Indonesia Makin Berat, Kunlavut Incar Gelar All England 2025
- Ini Pengakuan Jonatan Kenapa Sampai Kalah di Final Indonesia Masters
- Gagal Juara, Fajar/Rian Terpaksa Akui Ketangguhan Man/Tee Dua Gim Langsung di Final
- Kejagung dan Kejati Jateng Serahkan Bantuan Korban Tanah Longsor di Kabupaten Pekalongan