Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Pertanian

Mentan Tumbuhkan Minat Bertani pada Pemuda

Foto : istimewa

Tanam Jagung I Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kanan) mengendarai traktor saat acara tanam jagung perdana seluas 5.000 hektar di Desa Mekarmukti, Kecamatan Mekarmukti, Garut, Jawa Barat, Rabu (26/9). Dalam acara itu, Mentan ajak enam organisasi mahasiswa ekstra kampus.

A   A   A   Pengaturan Font

GARUT - Pemerintah terus mendorong kemajuan sektor pertanian guna menciptakan swasembada. Selain menggenjot produktivitas, pemerintah juga terus berupa menumbuhkan minat bertani bagi generasi muda.

Terkait itu, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menggandeng enam organisasi mahasiswa islam melakukan tanam perdana jagung seluas 5.000 hektar (ha) di Desa Mekarmukti, Kecamatan Mekarmukti, Garut, Jawa Barat, Rabu (26/9). Penanaman jagung ini merupakan rangkaian kegiatan Agri Camp yang diselenggarakan selama empat bulan mulai dari tanam hingga panen.

Adapun enam organisasi mahasiswa islam tersebut yakni Himpunan Mahsiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Persis dan Persatuan Pelajar Islam.

Hadir Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Garut, Rudi Gunawan, Dandim 0611 Garut, Letkol Inf Asyraf Azis, Kepala Badan Penyuluhan, Pengembangan SDM Pertanian, Momon Rusmono dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Hendy Jatnika.

Mentan Amran menjelaskan penanaman jagung ini selain sebagai salah satu upaya untuk menggenjot produksi, juga sebagai gerakan sejuta petani muda untuk membangunkan generasi muda agar terjun ke sektor pertanian. Kementan terus mengawal terjaminnya harga jagung agar memberikan keuntungan.

"Kami minta kawal pembelian jagung oleh Bulog, perusahaan pakan juga kami minta jangan beli. Rekomendasi impor kami sudah tutup. Dulu kita impor jagung 3,6 juta ton, setara 10 triliun rupiah. Tapi hari ini kita tutup impor dan sudah ekspor ke enam negara," jelasnya.

Amran berharap, dengan kemajuan pertanian saat ini, pemuda tani dari berbagai organisasi Islam menjadi petani yang sukses atau kaya. Dia optimistis hal itu bisa diwujudkan sebab delapan dari 10 atau 80 persen pengusaha terkaya bergerak di sektor pertanian.

Dia menambahkan dalam paradigma lama, petani itu miskin dan tidak berdaya. Namun, pemerintahan Jokowi-JK berupaya mengubah paradigma itu dengan pertanian modern. Melalui alat mesin pertanian, lanjutnya, anak-anak muda kini berminat turun ke sawah.

"Jika kita hitung, dari kegiatan ini, 1 kabupaten bisa menghasilkan 100 miliar rupiah, jadi 500 kabupaten menghasilkan uang sebanyak 50 triliun rupiah. Negara ini akan kaya dan kuat jika kita bangunkan pemuda untuk bertani. Jadi saya titip para pemuda, karena kemajuan negara ke depannya, ada pada pemuda," pinta Amran.

Apresiasi Pemda

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi program Kementan dalam mencetak petani muda milenial. Pasalnya, pembangunan pertanian program prioritas guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara sekaligus menguatkan harga diri negara.

"Harga diri suatu bangsa antara lain ditentukan ekonomi. Jika ekonomi hebat, maka terhormatlah suatu bangsa. Sebaliknya jika ekonomi bangsa lemah, harga diri bangsa tidak ada," ucapnya.

Bupati Garut, Rudi Gunawan menyebutkan Garut kabupaten terluas ketiga di Provinsi Jawa Barat. Kendati demikian, Kabupaten Garut memiliki persoalan yang pelit yakni pemuda tidak ingin turun ke sawah atau menjadi petani sehingga tenaga kerja sektor pertanian semakin minim.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top