Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menristek Puji Kemampuan Rekayasa Balik BPPT

Foto : ANTARA/Indriani

Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro di Jakarta, Senin (24/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro memuji kemampuan rekayasa balik atau reverse engineering Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Tidak bisa dibayangkan, kalau tidak menerapkan rekayasa balik. Kalau tidak menerapkan rekayasa balik tersebut, kita sangat bergantung dengan impor," ujar Bambang saat memberikan sambutan pada peringatan HUT ke-42 BPPT di Jakarta, Senin (24/8).

Pada awal pandemi Covid-19, banyak masuk alat rapid test dari luar negeri, begitu juga perlengkapan untuk tes PCR. Bahkan ventilatornya juga impor.

"Kalau itu tidak dikuasai Indonesia, maka sangat bergantung dengan impor," terang dia.

Adanya impor tersebut menunjukkan bahwa industri alat kesehatan tidak dirancang untuk kemandirian bangsa dan tidak dirancang untuk menjamin kesehatan masyarakat Indonesia.

Namun dengan adanya kemampuan rekayasa balik tersebut, ketergantungan terhadap impor dapat dikurangi. Menristek mengaku gembira karena tidak hanya melakukan rekayasa balik tetapi juga melakukan pengembangan produk.

"Saya gembira karena versi lanjutan sudah muncul dan sudah diumumkan. Saya juga menangkap MoU BPPT dengan pihak farmasi itu juga mengarah kemandirian Indonesia."

Kemudian yang tidak kalah penting, saat BPPT berhasil melahirkan produk generasi pertama tidak berhenti sampai di situ. Akan tetapi ada pengembangan produk yang dilakukan BPPT. Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top