Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menperin: Indonesia Dikategorikan 'Net Exporter' Produk Halal

Foto : istimewa

Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada para pelaku industri halal nasional melalui Indonesia Halal Industry Awards (IHYA).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ekonomi syariah dan industri halal dipandang sebagai sumber mesin pertumbuhan ekonomi baru. Tak hanya di tingkat domestik, juga di tingkat global. Hal itu tak terlepas dari potensi pasar halal yang sangat besar.

"Pada 2020, Indonesia mengekspor total 46,7 miliar dollar AS untuk produk halal berupa makanan, fesyen, farmasi, dan kosmetik secara global. Secara agregat Indonesia dapat dikategorikan sebagai net exporter produk halal," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada acara Indonesia Halal Industry Awards 2023 di Jakarta, Senin (23/10).

Menperin menyebutkan, ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tercatat menembus 48,3 miliar dollar AS pada 2021, dan diproyeksikan meningkat menjadi 53,8 miliar dollar AS pada 2022.

"Berdasarkan data-data tersebut, untuk mengoptimalkan peluang pasar produk halal dan untuk mencapai pertumbuhan produk industri halal seperti yang diharapkan, maka diperlukan kolaborasi dan sinergi yang kuat di antara semua pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem pendukung pertumbuhan industri halal nasional yang kuat," papar Agus.

Menurut Menperin, untuk mendukung ekosistem pertumbuhan dan perkembangan industri halal nasional, Kementerian Perindustrian telah memasukkan Pemberdayaan Industri Halal sebagai bagian dari Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden nomor 74 tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional tahun 2020-2024.

"Kami juga telah menambahkan Pemberdayaan Industri Halal dalam revisi Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035," tuturnya.

Agus menyatakan kebijakan tersebut penting diambil untuk membantu Indonesia dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin ekonomi syariah global, yang terus menunjukkan perkembangan positif.

"Merujuk pada The State of the Global Islamic Economy Report 2022, Indonesia menempati urutan ke-2 Tahun 2022 pada sektor makanan halal setelah sebelumnya berada pada peringkat ke-4 Tahun 2021," imbuhnya.

Pada sektor modest fashion, Indonesia tetap berada pada peringkat ke-3 sepanjang 2021-2022, sementara pada sektor farmasi Indonesia mengalami penurunan, dari peringkat ke-6 di tahun 2021 menjadi peringkat ke-9 di tahun 2022.

"Namun bila dilihat secara keseluruhan indikator ekonomi syariah Indonesia tetap menduduki peringkat ke-4 dunia selama tahun 2021-2022" ujar Agus.

Plt Sekjen Kemenperin Putu Juli Ardika menyampaikan, hingga akhir 2023, pihaknya telah melatih 940 orang penyelia halal serta 154 orang auditor halal. Selain itu, Kemenperin menargetkan memberikan fasilitasi sertifikasi halal kepada 2000 industri. Kemenperin juga membangun 17 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang sudah terakreditasi sehingga dapat melayani masyarakat dari Aceh hingga Ambon.

Penghargaan Industri Halal

Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada para Pemangku Kepentingan Industri Halal yang mendukung dan berperan aktif dalam penumbuhan, pengembangan dan pemberdayaan Industri Halal nasional melalui Indonesia Halal Industry Awards (IHYA).

"Dalam pelaksanaan kegiatan IHYA 2023 ini, kami melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor dari kalangan lembaga pemerintah, non pemerintah, industri, organisasi kemasyarakatan (Ormas), asosiasi dan akademisi," jelas Menperin.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini juga beragam, tidak hanya perusahaan industr, namun juga pemerintah daerah, ormas, unit pendidikan, dan lembaga keuangan.

Pada IHYA 2023, jumlah peserta mencapai 693 peserta, meningkat dari sebelumnya pada 2022 yang hanya 315 peserta dan pada 2021 diikuti 145 peserta.

"Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kami menambahkan sub kategori baru yaitu Best Sharia Rural Bank (Bank Perekonomian Rakyat Syariah/BPRS) pada kategori Best Halal Financial Support," ungkapnya.

Pada tahun ini, perwakilan pemenang IHYA 2021 dan 2022 diikutsertakan dalam Halal Expo Almaty 2023 di Kazakhtan pada September 2023 lalu. November mendatang, Kemenperin kembali mengajak para pemenang 2021 dan 2022 berpartisipasi dalam OIC Halal Expo 2023 di Istanbul, Turki.

"Hal ini kami lakukan dalam rangka tindaklanjut pemberian maanfaat kepada para peserta IHYA untuk melakukan kegiatan promosi produk halal," tandasnya.

Pemenang IHYA 2023

Kategori Best Halal Innovation

Corporate Achievement on Halal Innovation diberikan kepada PT Bio Farma (Persero)

Government Unit Achievement on Halal Innovation diberikan kepada Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tektil, Kementerian Perindustrian;

Community Achievement on Halal Innovation diberikan kepada PT Insan Halal Terpercaya (IHATEC)

Kategori Best Social Impact Initiatives

Best Corporate Social Impact Initiatives diberikan kepada PT Paragon Technology and Innovation.

Best Academic Social Impact Initiatives diberikan kepada Universitas Samawa (UNSA);

Kategori Best Halal Supply Chain diberikan kepada PT Paragon Technology and Innovation.

Kategori Best Small Industry

Best Small Industry of Halal Food and Beverages diberikan kepada PT Dmamam;

Best Small Industry of Cosmetics and Wellness diberikan kepada PT Gemilang Arcia Wellindo;

Best Small Industry of Traditional Medicine diberikan kepada PT Sekatup Sari Indonesia

Kategori Best Halal Industrial Estate diberikan kepada PT Makmur Berkah Amanda, Tbk.

Kategori Best Export Expansion diberikan kepada PT Mustika Rati Tbk

Kategori Best Halal Program Support

Best Province Program diberikan kepada Pemprov Kepulauan Riau;

Best Municipal/Regency Program diberikan kepada Pemkab Sumbawa.

Kategori Best Halal Financial Support

Best Bank diberikan kepada PT Bank Syariah Indonesia, Tbk;

Best Sharia Rural Bank (BPRS) diberikan kepada Hijra Bank

Best Non Bank Institution diberikan kepada PT Alami Fintek Sharia;

Best Microfinance diberikan kepada Koperasi Konsumen Syariah BMT Insan Samawa;

Best Islamic Social Institutions diberikan kepada Rumah Zakat

Best of The Best diberikan kepada PT Paragon Technology and Innovation.

Kemenperin juga memberikan penghargaan "Halal Industrial Estate Readiness Appreciation" kepada PT Gerbang Teknologi Cikarang dan PT JIEP Cakung sebagai apresiasi atas komitmennya dalam pembangunan kawasan industri halal baru.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top