Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Menlu Thailand Berkunjung ke Indonesia

Foto : AFP/John THYS

Don Pramudwinai

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai, akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, di Jakarta, Rabu (13/3), untuk membicarakan beberapa isu terkait perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/Asean). Informasi ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, dalam taklimat pers di Jakarta, Selasa (12/3).

"Ini merupakan pertemuan ketiga dalam tiga bulan terakhir sehingga menunjukkan intensitas hubungan dua menlu. Kebetulan juga pada tahun ini Thailand merupakan ketua Asean sehingga isu yang menjadi fokus perhatian untuk pertemuan bilateral mereka adalah mengenai Asean," ucap Arrmanatha.

Kedua menlu juga akan membahas beberapa program kerja yang telah ditetapkan dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Chiang Mai pada Januari lalu, sesuai dengan tema Asean tahun ini yakni "Memajukan Kemitraan untuk Keberlanjutan" (Advancing Partnership for Sustainability).

Indo-Pasifik juga akan menjadi bahan pembahasan menlu Indonesia dan Thailand, mengingat para pejabat tinggi negara-negara Asean telah ditugaskan oleh menlu masing-masing untuk menyelesaikan rancangan pandangan umum Asean mengenai konsep Indo-Pasifik.

Selain itu, kedua menlu akan membahas Rakhine. Negara Bagian di Myanmar itu menjadi tempat Pusat Koordinasi Asean untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Manajemen Bencana (AHA Centre) bagi menjalankan mandat untuk membantu proses repatriasi pengungsi Rohingya dari Cox's Bazar, Bangladesh, ke Myanmar.

"Fokus kita saat ini adalah memberi dukungan bagi AHA Centre untuk membantu proses repatriasi yang aman dan bermartabat, sesuai kesepakatan para menlu Asean dalam pertemuan di Chiang Mai," kata Arrmanatha.

Kerja Sama Ekonomi

Selain isu Asean, Menlu Retno dan Menlu Pramudwinai juga akan membicarakan upaya penguatan kerja sama ekonomi kedua negara.

Isu yang menjadi perhatian utama Indonesia dan Thailand, sebagai produsen karet terbesar dunia, adalah penurunan harga karet.

"Kedua negara akan mendiskusikan upaya bersama untuk mencoba menstabilkan harga karet yang dalam beberapa bulan terakhir terus menurun," tutur Arrmanatha.

Dari segi ekonomi, menurut Arrmanatha, nilai perdagangan Indonesia dan Thailand menunjukkan angka yang cukup baik.

Pada 2018, nilai perdagangan kedua negara mencapai 17,77 miliar dollar AS. Produk ekspor utama Indonesia ke Thailand antara lain berupa mesin, peralatan listrik, makanan, produk kertas, dan aksesoris kendaraan. Sementara produk yang diimpor Indonesia dari Thailand didominasi kendaraan bermotor, produk metal dan baja, tekstil, serta makanan. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top