Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menlu Tegaskan Indonesia Berpegang Teguh untuk Memelihara Semangat Demokrasi

Foto : ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

Barisan depan: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) bersama Menlu Bosnia dan Herzegovina Bisera Turkovic (kiri) serta Menlu Pakistan Bilawal Bhutto Zardari (kanan) saat pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-15 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Kamis (8/12/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Badung - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudimenegaskan bahwa Indonesia berpegang teguh memelihara semangat demokrasi dan memperkuat fondasi demokrasi itu sendiri.

Penegasan itu disampaikan Menlu dalam konferensi pers yang digelar usai ia membuka pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) yang ke-15 di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Sejalan dengan laporan lembaga-lembaga riset, Menlu mengatakan praktik demokrasi telah mengalami kemundurandalam beberapa waktu terakhir.

Stagnasi atau kemunduran bahkan juga terjadi di negara-negara demokrasi yang sudah mapan.

Meski demikian, kata Retno, masih banyak kalangan --termasuk pemerintah-- yang meyakini bahwa demokrasi harus terus dikembangkan.

"Untuk kasus Indonesia, demokrasi merupakan pilihan kita dan terbukti berperan penting dalam memajukan perdamaian, stabilitas, kemakmuran, serta berkontribusi terhadap keberhasilan Indonesia menghadapi pandemi," ujarnya.

Ia mengingatkanbahwa demokrasi bukanlah sebuah tujuan, melainkan sebuah cara untuk mencapai tujuan.

Dan yang perlu digarisbawahi, ujar Retno,adalah bahwa demokrasi harus membawa manfaat langsung bagi masyarakat serta berkontribusi dalam memberikan solusi.

"Masa depan demokrasi akan sangat tergantung pada kita, apakah kita akan terus mendukung atau menyerah terhadap demokrasi," tambahnya.

Bagi Indonesia, ia menambahkan, pilihan yang jelas adalah untuk memelihara semangat demokrasi dan memperkuat fondasi demokrasi.

"Itulah kenapa Indonesia terus menyelenggarakan BDF dan terus mendorong nilai-nilai demokrasi dalam hubungan antar-bangsa," katanya.

BaliDemocracyForumyang ke-15 berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Kamis, dengan dihadiri oleh 323 peserta dari 112 negara serta lima organisasi internasional, dan 52 di antaranya hadir secara virtual.

BDF 2022 dibagi ke dalam dua sesi, yang pertama yakni membahas temaFair and Equitable Access for Global Public Goods: Democratic Response.

Sementara, sesi kedua membahasDemocracy at the Crossroad: Shaping Governance in the New Global Landscape.

BDF 2022 mengambil temaDemocracy in a Changing World: Leadership and Solidarity, yang dianggap relevan dengan situasi dunia yang tengah menghadapi berbagai tantangan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top