Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menlu dan Menhan AS Lakukan Pembicaraan dengan Filipina

Foto : AFP/Francis R. MALASIG

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (tengah) menyambut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Selasa (30/7) di Istana Malacanang, Manila.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan AS bertemu dengan rekan sejawat mereka dari Filipina di Manila pada hari Selasa (30/7). Meningkatnya ketegasan Beijing di Laut Tiongkok Selatan kemungkinan akan mendominasi tema pembicaraan.

Serangkaian konfrontasi antara kapal Filipina dan Tiongkok di perairan yang disengketakan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Washington dapat terseret ke dalam konflik karena perjanjian pertahanan bersama dengan Manila.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berada di Asia untuk memperkuat jaringan aliansi regional saat Washington melawan pengaruh militer dan diplomatik Tiongkok yang semakin meningkat.

Blinken dan Austin memulai lawatan mereka ke Manila dengan pertemuan dengan Presiden Ferdinand Marcos, sebelum mengadakan pembicaraan "2+2" dengan mitra mereka dari Filipina Enrique Manalo dan Gilberto Teodoro.

Ini menandai pertama kalinya Filipina menjadi tuan rumah perundingan "2+2", yang menurut Blinken merupakan bukti "irama yang mantap, tingkat keterlibatan yang sangat tinggi antara negara kita".

"Kami benar-benar berterima kasih atas kemitraan ini," kata Blinken kepada Marcos di istana presiden.

Kedekatan Filipina dengan Laut Tiongkok Selatan yang diperebutkan secara sengit, serta Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, akan menjadikannya mitra utama bagi Amerika Serikat jika konflik pecah.

Beijing mengklaim hampir seluruh jalur perairan tersebut, dan menganggap Taiwan yang demokratis sebagai bagian wilayahnya.

Berdasarkan perjanjian pertahanan bersama, Filipina dan AS diharuskan untuk saling membela jika terjadi "serangan bersenjata" terhadap kapal, pesawat, militer, dan penjaga pantai di mana pun di wilayah Pasifik, yang menurut Washington termasuk Laut Tiongkok Selatan.

Tindakan Beijing di jalur perairan strategis tersebut menjadi agenda utama perjalanan Blinken ke Asia-Pasifik, yang mencakup pertemuan menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara di Laos dan pembicaraan "2+2" di Jepang.

Seorang pelaut Filipina kehilangan ibu jari dalam konfrontasi tanggal 17 Juni di dekat titik api Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly.

Anggota penjaga pantai Tiongkok yang membawa pisau, tongkat dan kapak menggagalkan upaya Angkatan Laut Filipina untuk memasok ulang pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal yang hancur.

Kedua belah pihak kemudian menyetujui "pengaturan sementara" untuk pengiriman makanan dan air ke Sierra Madre, yang sengaja dihentikan pada tahun 1999 untuk menegaskan klaim Manila atas wilayah tersebut.

Filipina mengatakan pihaknya telah melaksanakan misi pasokan ulang pada hari Sabtu tanpa "insiden yang tidak diinginkan".


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top