Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Migran

Menlu AS dan Meksiko akan Bahas Perbatasan

Foto : AFP/ALFREDO ESTRELLA

Marcelo Ebrard

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, akan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Meksiko terpilih, Marcelo Ebrard, pada Minggu (2/12) mendatang untuk membahas isu perbatasan setelah ada gelombang migran yang bergerak menuju wilayah AS.

"Kedua menlu itu akan membahas kesepakatan terkait migran pencari suaka asal Amerika Tengah, untuk menunggu di Meksiko saat pengajuan suaka mereka diproses," demikian pernyataan dari narasumber pejabat AS pada Selasa (27/11).

Pertemuan itu terjadi setelah pemerintah pimpinan presiden terpilih Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, dilantik pada Sabtu (1/12), dimana Marcelo Ebrard ditunjuk untuk menjabat sebagai Menlu Meksiko yang baru.

Sebelumnya Ebrard pernah bertemu dengan Menlu Pompeo dan Menteri Keamanan Nasional AS, Kirstjen Nielsen, di Houston pada awal bulan ini. Sejak saat itu, pejabat Meksiko melaporkan bahwa telah tercapai kesepakatan dengan AS terkait pencari suaka agar tetap tinggal di Meksiko saat permohonan suaka mereka diproses oleh AS.

Presiden AS, Donald Trump, telah menjabarkan garis besar dari kesepakatan itu, walau belum ada formalitas mengenai kesepakatan.

"Perundingan (antar menlu) akan dilanjutkan karena kita tak akan mendapat putusan final hingga pemerintahan Meksiko berganti pada Sabtu mendatang," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.

"Pada Senin (3/12), Ebrard akan bertemu dengan Menteri Nielsen dan pejabat pemerintah AS lainnya," imbuh Sanders.

Pada bagian lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert, mengatakan bahwa Menlu Pompeo dan Menlu Meksiko terpilih, Ebrard, akan bertemu di Washington DC pada Minggu.

Lama Menunggu

Sementara itu dari perbatasan Meksiko-AS dilaporkan bahwa sebagian gelombang migran asal Amerika Tengah, yang bergerak menuju AS sejak pertengahan Oktober lalu, dalam beberapa hari terakhir, telah tiba di perbatasan AS.

Pada Minggu (25/11) lalu, secara tak terduga sekitar 500 migran pria, wanita dan anak-anak, nekat berusaha menerobos pagar perbatasan dan menyeberang ke AS secara ilegal. Insiden terjadi di perbatasan antara Tijuana dan San Diego.

Aksi itu segera direspons oleh pasukan penjaga perbatasan AS dengan tembakan peluru karet dan gas air mata. Akibat insiden itu, sejumlah migran menyatakan rasa putus asanya dan upaya untuk menerobos perbatasan terlihat mulai berkurang.

Karena putus asa, para migran ini memiliki 3 opsi yaitu menunggu selama beberapa bulan atau tahun menunggu permohonan suaka diproses, menetap selamanya di Meksiko, atau menyerah dan kembali pulang ke negara asalnya.

Mendapatkan suaka dari AS sendiri bukanlah hal yang mudah. Di pos perbatasan Tijuana saja, daftar tunggu pengajuan suaka yang masuk ke kantor perbatasan AS berjumlah lebih dari 5.000 nama.

Proses pengajuan suaka akan berlangsung lama karena dibelakang daftar tunggu itu masih ada 700 ribu pengajuan yang tertunda prosesnya.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top