Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Menkop UKM Optimis Produksi Minyak Makan Merah Dimulai Januari 2023

Foto : Dok. Kemenkop UKM

Sampel minyak makan merah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Medan, Sumatera Utara.

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki optimis pembangunan pabrik minyak makan merah bisa dilakukan pada pekan ketiga atau keempat Oktober tahun ini.

Teten mengatakan Detail Engineering Design (DED) dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah selesai, pihaknya pun secara paralel sudah menggarap izin lokasi.

Alhasil Teten meyakini tiga pilot project produksi minyak makan merah tersebar di Provinsi Sumatera Utara yakni Deli Serdang, Langkat dan Asahan, bisa mulai produksi Januari 2023.

"Jadi Januari tidak akan mundur untuk produksi," jelas Teten usai menerima dokumen SNI minyak makan merah di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Selasa.

Menurut Teten ada tiga alasan mendasar dipilihnya tiga kabupaten itu. Pertama, lokasinya yang berdekatan dengan PPKS. Kedua, Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kebun sawit yang luas. Ketiga, yaitu adanya kemitraan dengan PT Perkebunan Nusantara III.

Teten pun menjelaskan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah akan terus mendorong produksi minyak makan merah di Indonesia. Ia juga mengatakan minyak makan merah bakal dipasarkan dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng pada umumnya.

"Harga minyak makan merah akan jauh lebih murah, bisa Rp9 ribu per liter dengan mengikuti fluktuasi harga CPO," jelasnya

Walau begitu, Teten menegaskan harga murah tidak terjadi karena pihaknya menekan petani sawit yang seakan-akan dalam hal ini dirugikan.

Ia menjelaskan harga minyak makan merah yang murah dikarenakan pabrik yang dimiliki koperasi petani sawit dan dekat dengan tandan buah segar (TBS) sehingga ongkos logistik lebih murah karena pabrik ini terintegrasi.

Kepada masyarakat, Teten pun menekankan bahwa minyak makan merah telah aman dikonsumsi.

"Tidak perlu ragu lagi, minyak makan merah ini layak untuk konsumsi," ujar Teten.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top