Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Presiden Apresiasi Pemudik yang Patuhi Prokes

Menko PMK: Tren Kasus Covid-19 Menurun

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan jumlah kasus Covid-19 terkendali berdasarkan hasil rapat evaluasi penanganan mudik Lebaran 2022. Kasus Covid-19 di Tanah Air cenderung menurun.

"Penanganan Covid-19, alhamdulillah sampai sekarang juga Covid-19 tidak mengalami kenaikan yang cukup signifikan, bahkan cenderung menurun," kata Muhadjir saat memberikan keterangan terkait Rapat Terbatas Evaluasi Mudik Lebaran 2022 yang disaksikan secara virtual di Jakarta, Selasa (24/5).

Muhadjir mengatakan pengendalian jumlah kasus Covid-19 salah satu parameter yang menjadi fokus perhatian Presiden Joko Widodo dalam pelaksanaan angkutan mudik Idul Fitri 1443 H/Tahun 2022.

Menurut Muhadjir, ada enam indikator yang menjadi penentu pelaksanaan mudik Lebaran 2022, yakni tata kelola lalu lintas, pengendalian Covid-19, ketersediaan bahan pangan, ketersediaan BBM, bantuan sosial, dan percepatan vaksinasi dosis penguat.

Dengan jumlah kasus yang terkendali bahkan cenderung turun, pelaksanaan mudik dinilai memuaskan. "Alhamdulillah dari enam indikator atau enam variabel ini, semua tercapai dengan sangat memuaskan," kata dia.

Presiden pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang menjalankan mudik pada tahun ini dengan tertib dalam menerapkan protokol kesehatan.

Seperti dikutip dari Antara, Ratas Evaluasi Mudik Lebaran Tahun 2022 menjadi acuan dalam rekomendasi serta acuan pelaksanaan mudik Lebaran tahun depan, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang melibatkan pergerakan massa, termasuk tahun baru.

Lebih Baik

Kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 sudah lebih baik dibanding dua tahun lalu. Kebijakan penanganan Covid-19 saat ini selalu berbasis data atau informasi yang baik. Artinya, saat ini pemerintah menerapkan kebijakan-kebijakan yang dibuat tidak hanya berdasar asumsi.

"Awal Covid-19 hingga satu tahun pandemi, kebijakan yang dilaksanakan pemerintah ada kalanya masih berdasar asumsi. Namun, sekarang lebih baik karena berdasar data," kata Pakar Biostatistika Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, Surabaya, Windhu Purnomo.

Berdasar data epidemiologi, tren lonjakan kasus Covid-19 juga membaik. Mengingat, beberapa tahun sebelumnya, ketika masuk libur panjang masyarakat dilarang untuk liburan.

"Dua minggu pasca-Lebaran atau hari libur panjang lain, nah itu biasanya diikuti dengan terjadinya pelonjakan kasus Covid-19," katanya.

Setelah Lebaran dan libur panjang, imbuh Windhu, kasus Covid-19 tahun lalu selalu naik. Itu terjadi dua minggu hingga empat minggu pascalibur panjang tersebut. Dibanding saat ini, tentu tren tersebut berbeda. Pada libur Lebaran 2022, terjadi mobilitas penduduk yang masif yang tidak diikuti dengan lonjakan kasus.

"Memang sudah diperbolehkan mudik, asal sudah vaksin dua dosis atau yang sudah vaksin booster tanpa perlu tes antigen maupun swab. Itu membuat orang yang bepergian jauh lebih tinggi dibanding prapandemi," ungkapnya.

Windhu menyebut pergerakan manusia itu sangat luar biasa. Namun, setelah mudik Lebaran, tidak terjadi pelonjakan kasus yang signifikan. Sangat berbeda dengan tahun yang lalu, terjadi lonjakan kasus seusai libur panjang.

"Hari ini itu tidak terjadi. Ditunjukkan oleh indikator angka positivitas (jumlah orang yang positif dibagi jumlah orang yang dites baik PCR maupun antigen) yang sangat rendah," tegasnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top