Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Nasional I Pemerintah Revitalisasi Pendidikan Vokasi

Menko PMK Paparkan Parameter Wujudkan Indonesia Emas 2045

Foto : Istimewa

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, (Menko PMK), Muhadjir Effendy

A   A   A   Pengaturan Font

Menko PMK menyatakan ada lima parameter untuk membawa Indonesia Emas di antaranya SDM unggul, professional, produktif, berdaya saing, dan berkepribadian Indonesia.

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, penyiapan sumber daya manusia (SDM) penting untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Meski begitu, ada lima parameter yang harus dicapai agar Indonesia menjadi bangsa maju dengan kekuatan ekonomi ke lima di dunia.

"Ada lima parameter yang harus dicapai dan perlu menjadi perhatian bersama agar Indonesia menjadi negara maju dengan SDM yang unggul, profesional, produktif, berdaya saing, serta berkepribadian Indonesia," ujar Muhadjir dalam agenda konferensi yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Bengkulu secara daring, Senin (22/1).

Dia menjelaskan, kelima parameter tersebut di antaranya, pendapatan per kapita tinggi setara negara maju dengan Gross National Income per kapita sebesar USD 30.300, tingkat kemiskinan menuju nol persen, tingkat pengangguran terbuka empat persen. Selain itu, angka kematian bayi di bawah delapan kematian per 1.000 kelahiran, serta angka melek huruf tinggi.

"Untuk menjadi negara maju dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, maka kita harus mampu menyiapkan SDM yang kompeten, produktif, dan berdaya saing di semua sektor industri dan bidang pekerjaan. Dan yang tidak kalah penting adalah kita juga harus menciptakan banyak wirausahawan," jelasnya.

Muhadjir turut mengatakan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang ditetapkan pada tanggal 27 April 2022. Muhadjir menyebut revitalisasi itu diperlukan untuk menyiapkan tenaga kerja yang unggul, berdaya saing, terampil, bermutu, dan kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.

"Hal ini penting sebagai upaya untuk menciptakan SDM yang kompeten dan berdaya saing," katanya.

Tantangan Besar

Muhadjir mengungkapkan, saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan besar. Salah satunya terkait upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia di era globalisasi dan teknologi digital.

Dia menilai, tantangan tersebut sekaligus menjadi peluang besar dari sisi demografi. Penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dengan jumlah mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94 persen, dan milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.

"Mari bekerja sama dan berkolaborasi untuk memajukan Indonesia Emas 2045," ucapnya. ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top