Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menko Luhut Ajak Masyarakat Patuhi Lagi Prokes, Usai Kasus Covid-19 Omicron Melonjak

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan beberapa alasan Indonesia mendapat serangkaian pujian atas penanganan Covid-19 di wilayahnya.

Luhut mengatakan, dalam keberhasilan Indonesia menangani Covid-19, bentuk dari terjalinnya kerja sama yang baik oleh masyarakat.

"Ternyata Indonesia itu sakti. Begitu Indonesia kerja dengan kompak, itu terkoordinasi dengan baik, diharmonisasi dengan baik," ujar Menko Luhut, dalam acara Peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2022, dikutip dari Youtube Kemenhub RI, Jumat (21/1).

"Kita (Indonesia) salah satu negara di dunia hari ini yang menangani COVID-19 paling baik," paparnya.

Menko Luhut menambahkan, sudah satu setengah bulan lebih Indonesia menghadapi penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Namun demikian, Menko Luhut tetap optimis dengan protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat di Tanah Air.

"(Jumlah kasusnya) masih landai, sudah mulai naik. Tapi saya lihat karena kita relatif masih disiplin dengan vaksin dua kali, booster, kemudian masih rajin memakai masker, cuci tangan, itu sangat membantu," ujarnya.

"Jadi disipilin kita ini sangat penting, tidak perlu saling menyalahkan," imbauan Menko Luhut.

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali melaporkan kenaikan kasus Covid-19 terkait varian Omicron.

Laporan per 18 Januari 2022 memperlihatkan kasus masih di angka 822, akan tetapi kini menjadi 1.078 kasus. Hal ini menunjukkan, ada penambahan 256 kasus Omicron di Indonesia dalam dua hari terakhir.

"Total kasus Omicron 1.078," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, dikutip Jumat (21/1).

Perlu diketahui, dari total kasus Omicron, 756 merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

Catatan, 257 bukan pelaku perjalanan luar negeri dan 65 masih dalam penyelidikan epidemiologi.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top