Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencegahan Penyakit

Menkes: KLB Difteri Bukan Wabah

Foto : ANTARA/Galih Pradipta

IMUNISASI MAHASISWA - Petugas Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat menyuntikkan vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DPT) ke mahasiswa Universitas Tarumanegara di Jakarta, Kamis (14/12). Kegiatan imunisasi difteri tersebut untuk mencegah difteri menyebar di lingkungan kampus itu.

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri yang ditetapkan untuk suatu wilayah bukanlah wabah, melainkan hanya sebagai sebuah peringatan dini. Setiap wilayah yang melaporkan satu kasus difteri saja maka daerah itu langsung dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). "Kalau ditemukan satu kasus klinis atau kasus difteri yang dinyatakan positif secara laboratorium, maka dinyatakan KLB dalam hal ini.

KLB sebenarnya early warning bukan wabah, artinya setelah menemukan ini (kasus difteri) kita harus melakukan tindakan pencegahan dengan imunisasi melalui ORI (Outbreak Response Immunization),'' kata Menkes Nila F Moeloek, seusai melakukan kunjungan ke Puskesmas Garuda di Bandung, Kamis (14/12).

Hal itu dikatakan Nila untuk meluruskan anggapan bahwa difteri adalah wabah. Kementerian Kesehatan juga telah menyediakan anti difteri serum (ADS) bagi pasien. ADS merupakan obat atau antibodi yang paling efektif pada pasien yang positif difteri. "Jadi, serum itu kalau sudah sakit kita harus memberikan anti difteri serum, antibodi.

Tapi kalau sudah sakit, tapi takut berisiko, kita lakukan imunisasi atau vaksin," kata Nila. Nila memastikan jika ketersediaan ADS tercukupi. Pemerintah, lanjut Nila, telah bekerja sama dengan Biofarma dalam hal pengadaan ADS. "Jadi, ADS ada dari Biofarma tapi itu impor. Kami sudah berkoordinasi dan mereka menyediakan, mudah-mudahan cukup," ucapnya.

Nila menuturkan, pengajuan permintaan ADS tidak bisa dilakukan langsung ke kementerian, melainkan melalui Dinas Kesehatan. "Surat tentu tidak ke pusat, tetapi ke Dinas Kesehatan. Dari Dinkes mereka menyediakan, kami bantu ke Dinkes yang memerlukan jadi laporannya ke dinas. Mereka sebetulnya punya, tapi mungkin tidak cukup, kami bantu lagi bekerja sama dengan Biofarma. Biofarma oke kok akan memberikan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jawa Timur (Jatim), Benny Sampirwanto, mengatakan Pemerintah Provinsi Jatim saat ini tengah melakukan langkah- langkah pencegahan dan penanggulangan KLB penyakit Difteri. Langkah itu dilakukan untuk menekan penyebaran dan meluasnya penyakit ini di tengah-tengah masyarakat.

tgh/SB/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top